26 | Telor Ayam

Mulai dari awal
                                    

Pagi ini Renata sedang berkutik membuat sarapan untuk mereka semua, hari ini Renata akan membuatkan nasi goreng karena hanya itu yang terlihat mudah baginya. Ia mulai menyiapkan semua bahan-bahan yang akan dia masak.

Aldi yang kehausan langsung terbangun dari tidurnya dan berjalan menuju dapur, ia melihat Renata yang sedang berkutik di dapus seorang diri.

"Lo ngapain?" tanya Aldi dengan suara khas bangun tidur. Renata yang mendengar itu langsung terkejut dan menoleh kebelakang terdapat Aldi dengan rambut yang acak-acakan.

Gemesin banget sih kalo bangun tidur. Batin Renata.

"Gue nanya juga malah diem aja," ulang Aldi.

"Masak lah!"

"Emang bisa?"

"Lo ngeremehin gue, hah?"

"Mau gue bantuin gak?" tanya Aldi yang sudah meneguk air putih sampai habis.

"Enggak usah deh, yang ada lo malah ngerusuh."

"Okey gue bantuin." Aldi berjalan mendekat ke arah Renata.

"Cuci muka dulu!"

Aldi menurut dan langsung membasuh mukanya tidak lupa menggosok gigi.

"Udah."

"Udah deh lo duduk aja jangan gangguin gue," ucap Renata yang masih sibuk menyiapkan bahan.

"Tapi gue mau bantuin lo masak."

Renata yang tidak mau berdebat lebih baik ia iyakan saja supaya manusia ini tenang.

"Gue bantuin apa sekarang?" tanya Aldi.

"Gue aja yang potong-potong sini!" Aldi merampas pisau yang genggam Renata.

Renata mencoba untuk sabar hari ini, karena masih sangat pagi untuk bertengkar.

Aldi memotong cabai namun seperti seorang memotong daging, Renata yang melihat itu langsung membulatkan matanya takut tangan Aldi terluka.

"Itu bukan daging!" seru Renata yang langsung mengambil pisau tersebut, sedangkan Aldi tersenyum kikuk menggaruk lehernya yang tidak gatal.

"Udah deh ini biar gue aja, lo ceplok telor aja," kata Renata kesal.

"Telornya dimana?" tanya Aldi.

"Di Mekkah!"

"Serius Renata, kalo gue ke Mekkah buat ngambil telor ayam yang ada cewek-cewek disana bisa terpesona sama ketampanan gue dan elo bakalan jadi perawan tua," ujar Aldi panjang lebar membuat Renata menyiyir.

Aldi memang tidak tahu dimana telor itu di simpan, karena malam tadi yang merapihkan belanjaan yaitu Alan dan Haris.

"Di kulkas tuh banyak lo ambil semua," kata Renata membuat Aldi berjalan menuju kulkas dan mengambil telor ayam tersebut.

Aldi tampak kebingungan bagaimana ia mengeluarkan isi yang ada di dalam telor ini? Dengan pedenya Aldi melempar telor itu di atas wajan hingga pecah dengan cangkangnya yang ikut masuk kedalam. Renata lagi-lagi menggelengkan kepalanya pusing.

"Lo kalo enggak bisa mending enggak usah ngerusuh deh!" omel Renata.

"Gue enggak pernah ke dapur jadi wajar aja dong kalo gue enggak tau mecahin telor kaya gimana," kata Aldi benar memang ia tidak pernah ke dapur apa lagi memasak karena pelayan di rumahnya banyak ia tinggal makan.

"Duduk lo!"

"Gak mau! Gue mau tetep bantuin, ajarin gue dong gimana caranya."

Dengan sabar Renata mengambil sebutir telur dan sendok.

Pacar Sengklek (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang