"Aku nggak marah, cuma gak suka aja kamu dekat dekat cowok lain."

"Kamu pikir aku nggak marah Ga? Saat aku liat kamu di deketin cewek lain?"

"Yaudah Alvian gue masuk dulu ya, thanks tumpangan nya." Alvian mengangguk dan meninggalkan mereka.

"Ayo masuk Ga!"

***

"Assalamualaikum! Mah! Mama! Mah!" Arga terus mencari keberadaan Ira. Namun tidak ada di dapur maupun di taman rumah.

"Mama di gudang sayang."

Arga melihat Mama nya sibuk mencari sesuatu di gudang, "Mama ngapain?"

"Mama lagi cari album foto kamu waktu kecil sayang." Ucap Ira yang masih fokus mencari.

"Ah! Ketemu!" Ira mengangkat album foto usang yang ia temukan di bawah rak gudang.

"Kamu kenapa pulang-pulang langsung teriakin Mama?" Ira menatap putranya heran.

"Kenapa Ara bisa sekolah di sekolah aku? Dan kenapa Mama nggak ngomong sama aku? Asal Mama tahu, tadi itu Ana curiga sama aku." Tercetak jelas raut wajah frustasi anaknya.

Ira memandang anaknya prihatin. Ira menuntun putranya menuju ruang tamu.

"Mama ingin menunjukan ini sama kamu." Ira mengangkat album foto yang tadi ia susah payah cari-cari.

Ira membuka dan terlihat foto-foto sewaktu Arga masih kecil dan seorang wanita bersamanya.

"Ini?"

"Ara, ini Ara dan keluarganya." Ujar Ira memberikan selembar foto kepada Arga.

Arga mengerinyit, "kok Papa nya beda dengan yang sekarang Mah?"

"Papa Ara itu sudah meninggal saat Ara berusia 8 tahun, saat mereka sudah pindah dari kota ini."

"Kenapa mereka pindah Mah?"

"Karena urusan pekerjaan Papa Ara dan untuk menyembuhkan penyakit Jantung Ara."

"Penyakit jantung?"

"Iya, selama ini Ara menderita Jantung Kardiomiopati atau Lemah jantung, Papa Ara meninggal juga karena penyakit itu dan penyakit itu sekarang menurun pada Ara."

"Tapi sudah sembuh kan Mah?"

"Alhamdulillah sampai saat ini kondisi Ara stabil semenjak Tante Sarah menikah dengan Om Adit, selama menjalani pengobatan tanpa sosok ayah, Ara sering kambuh dan drop. Namun sekarang ada sosok Adit yang menjadi Ayah terbaik untuk Ara."

"Tapi apa sewaktu waktu gejala itu kambuh Mah?" Arga menatap Mama nya serius.

Ira mengangguk, "oleh sebab itu Ara membutuhkan kamu disisinya, agar kamu selalu mengawasi dan mensupport Ara." Ujar Ira menatap Arga lembut.

Arga terdiam, jadi apa yang harus ia lakukan? Apakah ia harus menjauh dari Ana? Bukankah itu akan menyakitinya?

"Mama paham kamu lagi ada di fase yang membingungkan, tolong pilihlah sesuai dengan keinginan hati kamu bukan dengan nafsu otak kamu Arga, walau ini akan menyakiti salah satu dari mereka. Mama akan selalu mendukung pilihan kamu." Ira mengusap kepala putranya dengan sayang.

***

ARGA✨

Arga?

Hm? Kenapa?

Besok jemput aku bisa?

Bisa banget

Okei, jangan lupa yaa
Aku takut kesiangan lagi

Siap komandan

Ih! Komandan komandan
Yaudah ya aku tidur dulu

Selamat malam Ana

Malam juga Arga, sampai besok bye

Dengan terburu-buru Ana berjalan sempoyongan menuju kamar mandi untuk membilas darah yang keluar dari hidungnya.

Uhuk! Uhuk!

Ana mendapati dari yang keluar dari mulutnya, ia jadi memikirkan perkataan dokter Gibran.

"Penyakit ini sudah memasuki tahap 3 Ana, dan sudah terjadi pembesaran pada hati kamu dan bila di biarkan akan semakin berbahaya! Kamu harus segera di operasi Ana dan ini benar-benar Danger!"

Ana mendudukkan dirinya di tembok kamar mandi, memejamkan mata menikmati dinginnya dinding keramik, "Tuhan, tidak untuk sekarang."

Jika dilihat lebih teliti, di tubuh Ana sudah muncul beberapa memar merah yang tidak menghilang, kata dokter Gibran ini adalah salah satu gejalanya.

Ana menyadari penyakit ini saat ia berada di bangku kelas 9 SMP dimana ia tiba-tiba pingsan dan untungnya yang menemukan dirinya ini dokter Gibran yang sekarang menjadi dokter pribadi sekaligus sosok abang untuk Ana.

Saat itu Ana divonis mengidap kanker darah atau bisa di sebut penderita leukimia, stadium 2.

Saat itu Ana divonis mengidap kanker darah atau bisa di sebut penderita leukimia, stadium 2

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

TBC...

Jangan lupa votement nya vrenn✨🤩😈

Biar cepet lanjut kita buat nyiksa Ana 😈

Nanti malem up lagi kok✨ gasskeun

Jangan lupa follow Instagram
@arga.adpt
@anandira.shta
@luxcyera
Untuk mengetahui info part selanjutnya!✨

Rintik HujanWhere stories live. Discover now