"Ya, mungkin lo bener, gue emang nggak cocok untuk menjadi seorang ketua seperti kakek gue" lirih Ares seraya menundukkan pandangannya.

"Ya lo nggak cocok untuk itu, tapi gue yakin, lo bisa jadi seperti kakek lo. Dan gue yakin sebelum kakek lo menjadi orang yang memerintah, dia pernah berada diposisi yang diperintah" jelas Atena menepuk bahu Ares seraya tersenyum manis.

Ares menegakkan kepalanya lalu memeluk Atena seraya tersenyum lebar.

"Makasih ya" lirih Ares.

"Janji sama gue, untuk selesaikan apa yang udah lo mulai" dengan cepat Ares mengangguk seraya melepas pelukan itu.

.....

Ares mengajak Atena ke suatu mall di Jakarta. Dari turun mobil hingga masuk mall Ares terus menggenggam tangan Atena.

"Kita mau kemana?" tanya Ares seraya celingak celinguk.

"Seterah"

"Gimana kalo nonton film?"

"Ya udah"

Ares langsung memesan tiket untuk menonton, tak lupa ia juga membeli popcron dan dua minuman.

Ketika Atena ingin mengambil popcron, dengan cepat Ares memegang tangan Atena kembali.

Atena menengok seraya mengernyitkan keningnya. "Ih! kita mau nonton atau nyebrang si?! dari tadi pegangan mulu” ucapnya seraya melepaskan genggaman dari tangan Ares.

Ares mengerucutkan bibirnya. Film pun sudah selesai, Ares berjalan tepat dibelakang Atena, ia masih sedikit kesal karna Atena tidak ingin bergandengan dengannya.

Ares memicingkan matanya saat melihat bercakkan yang ada dirok Atena.

Apaan tuh?

Ares membelalakkan matanya, ia langsung membuka jasnya lalu mengikatkan jas tersebut di pinggang Atena agar menutupi bercakkan tersebut.

Atena terlonjak kaget ketika Ares mengikatkan jasnya ke pinggang Atena. "E-eh, apaan nih?"

"Nggak udah lo pake aja, bagus ko"

"Ih apaan si Res, nggak-nggak" ucap Atena seraya ingin melepas jas tersebut.

"Udah pake aja, biar kaya orang-orang. Atena, lo pengen ke toilet nggak?" tanya Ares mengalihkan pembicaraan.

Atena menggelengkan kepalanya. "Kenapa? lo pengen ke toilet?" tanya balik Atena.

Ares menggelengkan kepala seraya menggaruk kepalanya.

"Gue malah pengen es krim"

"Es krim?" Atena menganggukkan kepalanya.

"Udah ayo" Atena langsung berjalan menuju kedai es krim tersebut diikuti Ares.

Atena memesan es krim kesukaannya yaitu cookie monster ice cream.

"Mau?" Ares menggelengkan kepalanya.

Mereka pun berjalan-jalan mengelilingi mall tersebut. Langkah kaki Atena terhenti ketika ia melihat toko buku.

"Res, gue ke toko buku dulu ya" ucap Atena lalu pergi masuk kedalam toko itu.

Selesainya ia membeli beberapa buku, Atena melihat Ares yang tengah asik ngobrol bersama cewe asing.

Atena ingin menggangu obrolan mereka, ia pun lanjut berjalan meninggalkan Ares tanpa memberi tahu Ares.

Langkah kakinya terhenti lagi, matanya tertuju pada satu boneka cookie monster.

Cookie monster adalah salah satu action figure dari sesame street kesukaan Atena. Ia langsung masuk lalu membeli boneka tersebut.

Ketika Atena keluar dari toko tersebut, ia dikagetkan dengan Ares yang menunggunya disamping pintu masuk.

"Ko ninggalin?" tanya Ares seraya mengerucutkan bibirnya.

"Yakan tadi lo lagi ngobrol sama cewe" jawab Atena seraya berjalan.

Ares terkekeh seraya tersenyum. "Cemburu?"

Langkahnya terhenti lalu menengok menatap Ares. "Untuk apa gue cemburu? pacar aja bukan, ngapain gue cemburu" Atena melanjutkan langkah kakinya.

Ares terkejut dengan jawaban Atena, ia tidak menyangka kalo Atena akan jawab seperti itu.

"Res, tolong pegangin, gue pengen ke toilet dulu" ucap Atena seraya memberi barang belanjaannya.

Manik matanya membulat penuh ketika melihat celana dalamnya yang dipenuhi darah.

Atena langsung mengambil ponselnya yang ada dikantong bajunya.

Zzt...

Ares mengambil ponselnya yang berada dikantong celana belakangnya.

Atena :
Res, tolong beliin pembalut dong, sama celana dalem 😬

Ares :
😳

Tok...

Tok...

"Ada orang" ucap Atena.

"Ini gue" suat Ares. Atena membelalakkan matanya mendengar suara itu.

"A-A..Ares?" lirih Atena. "Lo ngapain?" lanjutnya dibalik pintu toilet.

"Yakan lo minta gue buat beliin pembalut sama celana dalam"

"Udah beli?"

"Belom"

"Terus lo ngapain masuk sini?!" bisik Atena kesal.

"Ya dompet gue ada disaku jas gue" jawab Ares. Atena langsung melempar dompet tersebut dari atas.

Beberapa menit kemudian pintu kamar mandi yang Atena pakai ada yang mengetok, lagi.

"Res! lama banget si"

"Mbak Atena ya?" Atena membelalakkan matanya saat mengetahui orang yang mengetok ternyata bukan Ares.

"I-iya... siapa ya?" tanya Atena lirih.

"Ini mbak ada titipan dari temannya" Atena membuka pintu sedikit.

"Ah... ma-makasih ya" Atena mengambil barang tersebut lalu menutup kembali pintunya.

Selesainya Atena langsung menghampiri Ares yang menunggunya diluar toilet.

Ares melihat kedatangan Atena langsung tersenyum simpul.

"Makasih ya Res.... tapi kenapa lo belinya banyak banget si?"

"Ya gue mana tahu gitu-gituan, gue main ambil-ambil aja yang ada ditoko itu"

"Oohh... tapi makasih ya.." lirih Atena seraya tersenyum manis.

"Ya udah sekarang lo mau kemana?"

"Pulang"

"Kan udah ganti"

"Nggak enak"

"Oke kalo itu mau lo" terkekeh Atena lalu ia berjalan keluar mall.

TERES (Selesai)Where stories live. Discover now