Satria diam, malas menanggapi adeknya yang lama-kelamaan semakin susah diatur. Ia lebih fokus dengan ponsel dan sarapannya daripada mendengar Gaby mengomel tidak jelas.

Beberapa menit hening tanpa ada percakapan di antara keduanya sampai sebuah ide muncul. Membuat Gaby tersenyum jail. 

“Kira-kira kalau Bunda tau Bang Sat pernah bawa cewek ke rumah dia—”

"Pulang jam berapa?" tanya Satria kalah telak melawan adek kurang diajarnya.

Senyum Gaby semakin lebar, senang saat Dewi Fortuna berpihak padanya. “Gitu kek dari tadi.”

Satria menggeram frustasi, selalu saja kalah kalau dihadapkan dengan perempuan pertama yang paling dirinya takuti. “Nggak usah bacot, pulang jam berapa nanti?”

Gaby terdiam sebentar sambi berpikir. “Nah, itu tuh masalahnya. Ini kan acara dadakan jadinya gue nggak tau nanti pulang jam berapa.”

"Goblok!” maki Satria. Hilang sudah kesabarannya menghadapi cewek abnormal versi adeknya.

“Heh, mulut lo itu dasar! Gue aduin juga nanti sama Bunda.” 

“Laporan teross, dasar anak mami!” timpal Satri mengakhiri acara sarapannya lalu menatap piring Gaby yang masih utuh. 

“Buruan habisain. Mau telat lagi?!”

Gaby mengerucutkan bibirnya sebal, tetapi tetap melahap nasi gorengnya dengan cepat. Hilang sudah nafsu makanannya.

•••🦋•••

Raras keluar dari mobilnya, melambaikan tangan pada Gaby lalu tersenyum lebar. Gadis itu tiba-tiba merangkul sahabatnya tidak jelas.

Ekor mata Gaby melirik sejenak Raras yang terlihat aneh di sampingnya. Dan ia tebak pagi ini dirinya bakal dapat traktiran dari sahabatnya itu. Secara kebiasaan Raras kalau lagi bahagia keluar tuh jiwa sultannya. Nggak main-main gaes, mau lo minta jajan terus habis sejeti juga bakal dia jabanin asalkan moodnya baik.

“Drakor baru?” tebak Gaby.

Raras menggeleng, “Otak lo hafalnya cuma Drakor mulu coba yang lain.”

Gaby memutar bola matanya malas. “Terserah.”

Raras berlari kecil kemudian berjalan berlawanan arah di depan Gaby. “Ayolah By coba tebak gue bahagia karena apa?”

“Gue bukan cenayang Raras mana gue tau,” kata Gaby sambil melihat ponselnya yang bergetar.

“Gue bukan cenayang Raras mana gue tau,” kata Gaby sambil melihat ponselnya yang bergetar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gaby melotot melihatnya.

Anjir, kok mereka tau Instagram gue?? batin Gaby heran. 

Seingatnya ia tidak pernah membeberkan akun sosmed-nya sama orang lain kecuali sahabat terdekatnya deh, tapi kenapa para manusia gila itu bisa tau username Instagramnya? Dan hal itu tidak luput dari pengelihatan Raras.

ALFA Where stories live. Discover now