Di toilet Atena membersihkan tubuhnya yang dipenuhi dengan cat dibantu Qinthara, bel pun berbunyi tapi Atena belom juga selesai.

Atena menyuruh Qinthara untuk pergi meninggalkannya, karna ia tidak ingin Qinthara ketinggalan masuk kelas karnanya.

Selesinya Atena membersihkan tubuhnya dari cat, ia dipanggil oleh bu Wati untuk keruangannya.

“Aduh, Atena. Kalo kamu ada apa-apa ngomong sama ibu, insyaallah ibu bantu” ucap Wati seraya berjalan menuju kursinya.
 
Atena hanya terdiam duduk mendengarkan bu Wati berbicara.

“Sama ini jadi dua kali lho kamu terlambat dipelajaran akuntansi. Terus ini kenapa kamu pake baju olahraga? emang sekarang pelajaran akuntansi pake baju olahraga?” tanya Wati.

Atena menggelengkan kepalanya. “Baju yang biasa, masih basah bu. Seharian dirumah saya hujan, jadi nggak kering bu pakaiannya” bohong Atena, karna tidak mungkin ia bilang kalo tadi ia abis ditumpahi cat oleh Tara.

“Oh begitu. Ibu hanya khawatir aja sama kamu, kita semua udah janji untuk menjaga kamu. Karna kamu tahu, dulu orang tua kamu sangat berjasa sekali untuk sekolah ini, sebagai gantinya kita akan menjaga kamu dengan sepenuh hati”

“Terima kasih bu. Tapi saya bener-bener nggak papa”

“Ya udah kalo kamu nggak papa. Tapi kalo kamu mengalami kesulitan untuk berteman, pelajaran atau apapun itu, kamu cerita aja sama ibu, atau sama guru-guru lain” Atena mengangguk pelan seraya tersenyum.

“Ya udah bu, saya permisih dulu ya. Assalamualaikum” ucap Atena seraya mencium tangan Wati.

Atena berjalan menuju pintu, saat Atena keluar dari ruangan tersebut ia tertabrak oleh seorang cowo. “So-” ucapannya terhenti ketika Atena melihat sebungkus coklat yang tak sengaja dijatuhi oleh cowo itu. “Woy! coklat lo jatuh” lanjut Atena teriak.

Tapi cowo itu tidak mendengar teriakkan Atena, ia terus berjalan menjauh dari Atena.

Atena yang sedang duduk di bangku taman belakang sekolahnya, tersenyum melihat tulisan yang ada dibelakang bungkus coklat itu.

Atena mengeluarkan kota dari dalam tasnya, kota yang ingin ia berkian kepada Ares sebagai hadiah.

Atena menatap kota tersebut lalu menatap kembali tulisan yang berada dibelakang bungkus coklat. Ia menarik napas panjang, terlihat dari wajahnya seperti Atena tengah bingung.

Ares yang baru saja keluar dari toilet melihat Atena yang sedang duduk sendirian dibangku taman langsung menghampirinya.
 
Dari belakang Atena, Ares melihat tulisan yang ada dibungkus coklat tersebut dan satu kota yang dibungkus rapih.

"Tersenyumlah. Itu mengintimidasi mereka yang ingin menghancurkanmu" ucap Ares yang mengagetkan Atena.

Atena langsung buru-buru menyembunyikan kota tersebut dibalik tasnya. Ares yang melihat kota itu disembunyikan langsung mengambilnya dari balik tas Atena, lalu ia duduk disamping Atena.

“Lo udah nemu apa yang gue suka?” tanya Ares semangat.

“Ap-ap apaan si? i-itu buk-” ucapnya terpotong karna Ares yang sudah membuka kotak tersebut.

Matanya berbinar ketika melihat isi dari kado Atena. “Lo-lo... lo serius kasih gue ini? Ini kan... gila lo adalah orang kedua yang tahu apa yang gue suka” ucap Ares yang masih tidak menyangka ia mendapatkan sebuah kamera rolleiflex.

 gila lo adalah orang kedua yang tahu apa yang gue suka” ucap Ares yang masih tidak menyangka ia mendapatkan sebuah kamera rolleiflex

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Gila ini kamera yang gue incer. Gi-gimana lo dapetnya? Kamera ini susah banget lo buat didapetin” ucap Ares.

“Gue dikasih. Sama bokap. Hadiah ulang tahun, udah lama si dikasihnya. Gue kasih ke lo, karna gue nggak tahu cara pakenya, dan gue liat lo kan suka koleksi kamera, jadi gue pikir cocok sama lo. Dan itu juga belom sama sekali gue pake, masih baru” ucap Atena. Ares tidak henti-henti tersenyum, sangat girang sekali.

“Lo yakin mau dikasih ke gue? Ini lumayan lo harganya. Emang bokap lo nggak akan nanya?” tanya Ares.

“Gue yakin bokap gue akan seneng kalo lo yang nyimpen” jawab Atena seraya senyum tipis.

Ares membalas senyuman tersebut seraya mengangguk. “Makasih ya. gue janji akan jaga dan rawat kamera ini” Ares menaruh kembali kamera tersebut dalam kota lalu ia berdiri. “Besok libur, temenin gue kesuatu tempat yuk” sambung Ares.

“Kemana?” tanya Atena.

“Ada pokonya. Jam 8 pagi gue jemput” ucap Ares lalu berjalan menuju kelasnya.

TERES (Selesai)Where stories live. Discover now