Episode 25 - Mira Dan Gio Pacaran?

En başından başla
                                    

Gio merangkul pundak Mira. "Gue sama Mira udah jadian, kalian kapan?" tanya Gio meledek semua teman-temannya membuat semuanya kompak menatap sinis Gio.

"Sebenarnya gue pengen punya pacar. Tapi. Gue gak mau dosa," timpal Eghi menyindir Gio dan Mira.

"Bukannya gak pengen punya pacar, tapi perempuan yang gue suka gak suka sama gue," ucap Jamal membuat semua langsung menoleh ke arah Jamal.

"Emang naksir sama siapa lo?" tanya Sisca penasaran.

"Shinta ya?" tebak Mira berniat menggoda Jamal dan Shinta.

Mendengar itu, Shinta langsung tersedak kuah bakso. "Uhuk! Uhuk!"

Adinda dengan segera memberikan minum kepada Shinta dan Shinta mengambil minuman itu dan menenggaknya langsung.

"Ngomong apa lo barusan?!" Shinta menatap sinis Mira.

"Kelihatannya, lo tuh sama Jamal cocok tau," ucap Mira sembari terkekeh.

"Mata lo peang!" sarkas Shinta dengan tatapan sinisnya. Gadis itu berdecak kemudian beberapa kali memukuli bahu Jamal membuat Jamal kewalahan.

"Udah dong, Shin. Elo gemes ya sama gue? Makannya lo mukulin gue mulu," tuduh Jamal, Jamal mengedipkan sebelah matanya ke arah Shinta.

"Najis, Jamal ih!"

Melihat reaksi Shinta, Jamal hanya tertawa terbahak-bahak merasa gemas dengan temannya itu.

-DM-

Ryan melamun seorang diri di pinggir lapangan bola, padahal semua teman-temannya asyik bermain bola. Namun berbeda dengan Ryan malah memilih melamun sendirian di tengah-tengah kerumunan.

"AYANG RYAN!" suara cempreng itu membuat lamunan Ryan langsung buyar. Ryan menoleh ke arah Sasya yang sekarang duduk di sebelahnya dengan senyuman manisnya.

"Ryan kenapa? Kok dari jauh Sasya liatin murung mulu," tanya Sasya seraya menjilati permen lolipop yang dia beli di warung kantin sekolahannya.

Ryan menggelengkan kepalanya. "Gapapa."

Sasya menghela napasnya. "Kemarin. Sasya dengad suara ribut dari rumah Ryan. Ryan ada masalah kah? Cerita sama Sasya, jangan diem aja. Kayak orang gagu tau. Jelek banget kalau Ryan diem terus ngelamun, te-" ocehan Sasya terpotong.

"Gak usah ikut campur." potong Ryan dengan penuh penekanan dan dengan tatapan yang sinis ke arah Sasya.

"Sasya kan cuman ...."

"DIAM, BUDEG LO?"

Mendengar bentakan Ryan membuat Sasya tersentak sampai lolipop yang Sasya pegang itu terhempas begitu saja jatuh dari tangan Sasya. Sasya menatap Ryan berkaca-kaca saat mendapatkan bentakan dari Ryan.

"Sasya peduli sama Ryan, Sasya cuman mau tau keadaan Ryan," lirih Sasya.

Ryan menghela napasnya kasar dan mengusap air mata Sasya yang menetes. "Maaf, gue gak sengaja," ucap Ryan.

Sasya yang polos menganggukkan kepalanya. "Sasya maafin, t-tapi lolipop Sasya gimana?" tanya Sasya menatap nanar lolipop miliknya yang sudah di lumuri oleh pasir.

DOSENKU MANTANKU [SUDAH TERBIT]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin