"Udah?"

"Mau gue bukain apa lo buka sendiri nih kain yang nutupin mata lo?" tanya Aldi.

"Bukain deh."

Aldi membuka ikatan itu dengan perlahan dan sampai akhirnya kain itu terlepas sempurna. Renata membuka matanya perlahan dan betapa terkejutnya dia saat melihat pantai yang begitu indah saat di lihat oleh matanya.

Aldi yang melihat itu jadi ikut tersenyum. "Gimana lo suka gak?"

"Sukaaaaaaa bangettttttt!" seru Renata.

"Gue makasih banget sama lo," kata Renata yang sedikit menoleh ke arah Aldi.

"Makasih?"

"Iya. Makasih karena selama ini lo selalu buat gue bahagia walaupun kadang lo ngeselin, tapi semua yang udah lo kasih ke gue itu bener-bener berkesan banget! Hidup gue jadi lebih berwarna sekarang," ujar Renata yang masih menatap ombak dan menikmati angin.

"Iya, sama-sama. Gue juga mau bilang makasih karena sejak kehadiran lo, gue ngerasa hidup gue lebih berwarna juga. Dan karena lo, gue bisa ngelupain masa lalu gue yang di bilang kurang menyenangkan," ucap Aldi.

Renata berjongkok dan menyipratkan air ke wajah Aldi, membuat Renata tertawa kencang saat melihat wajah Aldi yang terkejut karna ulahnya.

"Main-main lo sama gue, hah?" Aldi pun ikut menyipratkan air ka arah Renata. Dan disitulah mereka saling menyiratkan air satu sama lain.

Renata dan Aldi tertawa lepas disana menikmati semuanya. Sampai akhirnya Aldi mengejar Renata karena wajahnya yang di coret oleh pasir.

"Kejer kalo bisa!" kata Renata yang sedikit meledek Aldi dan berlari kencang di atas pasir.

"Lo enggak bakal bisa lepas dari gue, Renata!"

Sekuat tenaga Aldi berlari kencang dan akhirnya perjuangannya tidak sia-sia. Ia memeluk Renata dari belakang sampai mereka terjatuh karena tidak seimbang.

Mereka terdiam karena posisi mereka benar-benar begitu dekat, dengan posisi Aldi di atas Renata. Mata keduanya saling bertemu satu sama lain.

Aldi tersenyum. "Dapet juga kan lo!"

Renata pun tersadar dan ikut tersenyum karena wajah Aldi masih terdapat pasir. Mereka membenarkan posisi menjadi duduk silang.

"Potoin gue dong," kata Renata.

Aldi mengambil ponselnya dan mulai memotret Renata yang sedang bergaya disana. Aldi terkekeh geli plus senang melihat Renata tersenyum.

"Sekarang kita Selvi berdua." Renata langsung merebut ponsel Aldi dan mengubah kamera depan. Renata menahan tawa nya saat melihat wajah Aldi yang masih terdapat pasir.

"Kenapa?" tanya Aldi yang tidak tahu apa apa.

Renata mendekat dan membersihkan wajah Aldi dengan tangannya. Aldi melihat wajah Renata yang begitu dekat dengan bulu mata yang lentik dan bola mata yang begitu serius membersihkan wajahnya.

"Muka lo masih ada pasir."

Renata dan Aldi bergaya di depan kamera dengan gaya yang sedikit konyol tapi bagus.

Selesai berfoto-foto Renata menyenderkan kepalanya di bahu Aldi sambil menikmati angin dan ombak di hadapannya. Aldi pun ikut menyenderkan kepalanya di atas kepala Renata sambil mengelus lembut rambutnya.

Tidak ada percakapan di antara mereka berdua selain tersenyum, sampai akhirnya.

"Renata."

"Kak Aldi," ucap mereka secara bersamaan.

"Lo duluan," ucap mereka kembali.

"Lo duluan aja mau ngomong apa?" tanya Aldi kepada Renata.

Kini Renata tidak bersandar lagi di bahu Aldi justru Renata menatap Aldi dan tersenyum yang memperlihatkan giginya.

"Btw gue laper," ujar Renata sambil mengelus perutnya.

Aldi terkekeh geli saat melihat tingkah Renata yang seperti anak kecil. "Oke. Ayok kita makan biar si cantik ini enggak laper," kata Aldi sambil mencubit pipi Renata gemas.

Renata yang di perlakukan seperti itu jadi salah tingkah sendiri. Mereka sudah sampai di rumah makan yang tidak jauh dari pantai.

"Btw kita pulangnya gimana? Baju kita basah," kata Renata.

"Tenang aja gue bawa baju ganti kok dan baju buat lo juga," kata Aldi yang sedang melahap makanannya.

"Lo bawa baju gue dari mana?"

"Lo pake baju gue. Karena gue enggak punya baju cewek."

"Coba kalo Lo bilang dari awal gue enggak bakal pake baju Lo."

"Kalo gue bilang bukan kejutan namanya."

"Dari kapan lo rencanain ngajak gue kesini?"

"Dua hari yang lalu."

Renata mengangguk paham dan langsung melanjutkan makannya. Selesai makan mereka segera salin baju yang Aldi bawa. Renata menggunakan hoodie Aldi yang berwarna abu-abu muda dan celana jeans yang pas di pakainya.

Sesekali Renata mencium wangi pada hoodie tersebut, wanginya benar-benar mirip dengan Aldi.

Renta sampai rumah pukul 9 malam. Aldi sudah terlebih dahulu izin kepada Ana-mamahnya Renata untuk mengajaknya jalan ke pantai siang tadi.

Renata sejak tadi senyum-senyum sendiri karena kejadian di pantai yang selalu saja memutar di pikirannya. Ada rasa tidak menyangka bisa bertemu dengan Aldi yang sudah membuat dirinya seperti sekarang.

Ia berjalan ke arah cermin dan terlihat dirinya yang masih menggunakan hoodie Aldi sambil mencium aromanya. Entah kenapa ia merasa banyak sekali kupu-kupu di perutnya.

"Makasih orang sengklek," guamam Renata dan kembali ke kasurnya dan tidur.

>>>>>BaTaS-sUcI<<<<<

(Isi perut Renata sekarang nih guys

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Isi perut Renata sekarang nih guys...)

Makasih buat kalian yang udah setia baca Pacar Sengklek. Maaf guys up nya lama karna gak ada inspirasi kemaren-kemaren.

Jangan lupa tekan bintang di pojok kiri ya freen.

Kalo ada typo tolong komen yaa biar aku benerin nanti:)

Tunggu part selanjutnya...

Pacar Sengklek (On going)Where stories live. Discover now