°Nasib

673 90 29
                                    

Happy reading ~

Don't forget to comment and like ehe..

.

.

.

Hyunjin sakit telinga. Disaat ia harus menikmati hari kejombloan dengan belajar sambil menonton drama, ia terpaksa berlapang dada karena harus mendengar Ayen berceloteh tentang perempuan yang ia temui baru baru ini.

Ayen antusias, bahkan melebihi antusias saat menceritakan tentang Nako dahulu. Terbilang sudah empat hari Ayen mendumal tentangnya, yaah seperti.. bagaimana jika nanti ia bertemu dengan perempuan itu, apa yang akan dia katakan dan apa yang akan dia beri jika bertemu lagi dengannya.

Hyunjin pusing.

"Adik lu Jin" sahut Yeji yang lagi baca buku, dia merasa terganggu karena Ayen dengerin lagu  di laptop dengan volume kelampau keras, ini namanya polusi udara, belum lagi lagunya itu-itu doang.

"Ah biarin aja, ntar ngambek lagi kalau dilarang"

Yeji mendengus sambil menendang kaki Hyunjin, "Gue lagi belajar bodoh"

Hyunjin mengaduh, mengusap kakinya yang ditendang, "Yee terus gue ngapa? Make up an gitu?

"Nyebelin lu ah, nyesel ngajak lu dua kesini"

Tak! Ayen menekan tombol spasi mematikan lagu, yah, meski terkesan alay. Ya biarin ajalah namanya juga orang lagi kasmaran, jadi kelebihan semangat.

"Sodara-sodara Ayen. Tak pesanin makan ya" kata Ayen.

"Cakep Yen, gue nasi goreng telor dadar" jawab Yeji langsung mengangkat wajahnya, Hyunjin yang mendengar Yeji langsung berdecih. Tadi aja ngomel-ngomel, giliran ditraktir auto baik. Munafik, bisiknya.

"Lu bang?"

"Soto nasi aja"

"Oke"

"Apa lu?" sergah Yeji karena merasa disinisin Hyunjin.

"Gue aneh sih"

"Kenapa dah?"

"Aneh sama cewek yang disukai Ayen itu"

"Loh emang kenapa lu yang merasa aneh? Emang udah pernah jumpa?"

"Beloman. Cuman ya aneh aja, itu cewek kenapa gak pernah nongol gitu batang idungnya"

"Hmmmmm sibuk kali"

"Iya sih, lagian ngapain juga dia sering ke kampus kalau gak ada urusan disini"

Yeji manggut-manggut, "Itu pinter"

Hyunjin masih nggak tenang, kaya ada yang ngeganjel, "Tapi Ji, perasaan gue gak enak"

"Idih, jangan gitula, doain aja yang terbaik buat dia. Seenggaknya kita udah belajar dari pengalaman, lagian kata Ayen juga dia jomblo tuh"

Hyunjin tidak membalas, wajahnya tetap saja seperti orang yang tidak tenang. Bagaimanapun juga, ia tidak bisa menghalau perasaan ini. Hyunjin khawatir yaaa khawatir.

.

Mereka bertiga tiba di rumah. Yeji langsung masuk ke kamar sementara Hyunjin dan Ayen tetap berjalan diatas tangga ke lantai atas.

"Cewe itu. Anak dosen mana sih?"

"Katanya sendratasik bang"

"Eh" Ayen menghentikan langkahnya saat mereka tiba didepan pintu kamar Ayen.

[0] Rumahan | SKZ × ITZY ✔ Where stories live. Discover now