°Brankar

782 99 4
                                    

Happy reading

Don't forget to comment and like

.

.

.

Berantakan.

Berkat pengawal orang tua Changbin, kini tubuh lemahnya harus dibawa ke rumah sakit. Changbin merutuki pengawal itu dalam hati, bahkan saat ia ditangani dokter di rumah sakit swasta Padang Changbin tidak berhenti berdesis kesal lantaran pengawalnya terus saja menelfon kedua orang tuanya memberi tahu perkembangan terbaru dirinya.

Tak lama kemudian dua tubuh paruh baya dengan langkah tergesa-gesa menghampiri brankar Changbin. Dua perbedaan ekspresi itu membuat Changbin memejamkan matanya. Tidak tahu harus berkata apa.

"Changbin" panggil sang papa tajam.

Changbin membuka mata.

"Nak... gimana bisa seperti ini" lirih mamanya mengusap kepala anak laki-laki semata wayangnya.

Papa Changbin berdecak, "Saya harap kamu tidak lupa dengan apa yang seharusnya kamu janjikan" 

"Bukan saya yang memulainya"

Papa Changbin mengangkat kerah baju anak laki-lakinya itu, "Apapun saya tidak terima alasan kamu jadi begini, berandal" tuturnya lalu menghempaskan Changbin ke atas brankar dengan kasar.

"Ahh" erang Changbin saat tubuhnya dijatuhkan secara kasar. Rasa perih menjalar dipunggungnya membuat mata laki-laki itu terpejam menahan sakit.

"Changbin!" pekik mama, "Mas, kamu gak bisa apa sekali ini aja nurunin ego kamu ke Changbin. Kamu bahkan nggak kasih kesempatan buat dia jelasin. Dia terluka!"

"Diam kamu. Kamu pikir saya butuh penjelasan dia? Saya malu punya anak kayak dia!"

Bapak Seo kemudian berlalu meninggalkan ruang inap Changbin. Menyisakan Changbin dan mamanya yang terdiam karena perkataan suaminya.

"Ma," panggil Changbin setelah menetralkan rasa sakit ditubuhnya.

Mama mengalihkan atensinya, "Ini salah saya"

Mendengar Changbin, mama menitikkan air matanya perlahan, "Mama tahu, kamu nggak mungkin ngelakuin ini" kata mama mengusap pipi anaknya dengan sayang.

"Ma, jangan pindahin saya ke Kanada. Saya nggak mau tinggal disana"

"Iya Bin iya, mama janji nggak akan biarin papa pindahin kamu kesana"

Changbin menitikkan air matanya, "Saya janji nggak akan ngulangin ini lagi"

Mama ngangguk sambil terus mengusap pipi anaknya.

Banyak yang tidak tahu bagaimana kehidupan Changbin yang sebenarnya termasuk anak skizy. Bagi mereka Changbin adalah remaja beruntung yang terlahir dari keluarga kaya, melakukan segalanya sesuai keinginannya dan bebas.

Tapi tidak ada yang tahu akan satu fakta ini. 3 tahun lamanya menjalani hidup sebagai calon mahasiswa dan mahasiswa, Changbin diselimuti ketakutan terbesar oleh perintah ayahnya yang sangat keras dan tegas.

Changbin tipe anak yang tidak suka dipaksa dan lebih cendrung menjalani kehidupan yang bebas dalam artian tidak suka dikekang. Mereka tahu Changbin punya kegemeran dibidang otomotif, dan dia sering mengikuti perlombaan berbau mesin saat masih SMA, bahkan terlihat sangat jelas apalagi saat Changbin pernah sekali melihat wajah bahagia sang papa saat ia berhasil membawa pulang piala dalam lomba permesinan.

[0] Rumahan | SKZ × ITZY ✔ Where stories live. Discover now