22. Gajadi

754 107 18
                                    

Happy Reading

Don't forget to like and comment

.

.

.

Pukul 03.07 WIB, Hyunjin terbangun karena mendengar suara desisan Ayen. Ia melihat laki-laki itu mengernyit kesakitan dengan mata terpejam sambil memegang perutnya.

Melihat Ayen menahan sakit ditengah tidur, pikiran Hyunjin melayang pada kakak tingkatnya itu, Shotaro. Meskipun ia bisa sedikit lega karena melihat Ayen kembali semangat, tapi tetap aja hati Hyunjin tidak terima, ada yang mengganjal dihatinya.

Rasanya ia tidak bisa memaafkan Shotaro karena sudah mengusik kehidupan Ayen yang selama ini bahagia sejahtera. Dia menyakiti adik kecil mereka hanya karena seorang perempuan.

Hyunjin turun dari kasur. Mengelap keringat Ayen yang muncul dari kulitnya dengan tissue yang ada di nakas.

Hanya beberapa menit hingga akhirnya wajah Ayen kembali tenang.

Hyunjin keluar dari kamar, menutup pintu Ayen perlahan.

"Jin"

Darah Hyunjin berdesir kencang, ia memegang dadanya diikuti dengan ekspresi syok membuat Seungmin yang berdiri didepannya mendekati laki-laki drama ini.

"Ngapain lo malam-malam?" tanya Hyunjin.

"Em dari bawah"

"Itu rambut juga basah. Abis ngapain?"

Seungmin menghela nafas, sungguh ekspresi Hyunjin ini dapat menyebabkan fitnah.

"Abis tahajjud Jin"

Hyunjin manggut-manggut, telah kembali normal setelah otaknya dibuat travelling jauh. Padahal tadi udah niat mau aduin ke Chan.

"Cepu lo"

"Eh. Keliatan jelaskah?"

"Iya anjir"

"Heheheheh. Muk minum?"

.

Hyunjin dan Seungmin duduk di tepi balkon. Merasakan dinginnya udara tengah malam yang berhasil menembus jaket tebal mereka.

"Gue mau datangin bang Taro besok"

"Ngapain?"

"Mau tuntut itu orang"

"Lah Jin, nggak usah. Nanti biar bang Chan aja yang kelarin"

"Loh, nggak bisa gitu. Kenapa malah beratin ke bang Chan kalau kita bisa? Ah, I mean for my self"

Diem sejenak.

"Gue curiga sama lu. Lu pasti mainnya main bogem ntar. Kesian Ayen. Ntar dia malu, soalnya itu Nako pacar orang"

"Iyakan gak harus main kekerasan juga"

"..."

"Gue ntuh merasa bersalah Min. Harusnya gue peringatin Ayen lebih awal. Gue ngerasa bersalah anjir, ini si Ayen udah jatuh ketiban tangga pula. Nggak bisa gue, minimal tuh orang minta maaf ke Ayen"

"Tapi Jin," Seungmin berdiri menghadap Hyunjin, "aneh gak sih kalau Nako itu pacarnya bang Taro?"

"Maksud lo?"

"Kalau Nako itu pacarnya bang Shotaro, harusnya Nako nggak nerima ajakan datenya Ayen"

Hyunjin ikut menegakkan tubuhnya, merasa mendapat jackpot dengan hipotesis Seungmin.

[0] Rumahan | SKZ × ITZY ✔ Where stories live. Discover now