09. Memulai

1K 153 15
                                    

Happy reading ~

Don't forget to comment and like ehe..

.

.

.

Lino baru turun dari angkutan umum, dihadapannya kini ada sesosok perempuan yang ia kenal sedang berjalan menuju asrama mereka. Melihat Lia berjalan dalam ritme santai, Lino lantas mempercepat langkahnya. Berniat untuk mensejajarkan langkahnya dengan perempuan itu.

"Ehem" Percaya atau tidak, skenario seperti ini sudah jauh-jauh hari Lino rancang. Sejak Lia tiba di asrama ini, Lino ingin sekali menyapanya, mengenal Lia lagi meskipun bisa jadi Lia sudah berpikir bahwa dirinya ini menyebalkan.

Lia menyibak rambut depannya ke belakang, "Eh bang Lino"

Lino memandang Lia sejenak sebelum akhirnya ia tersenyum tipis.

Ah perempuan ini masih terlihat sama saja, ringis Lino. Dan ada perasaan yang mengusik yang membuatnya mencelos. Sudah berapa banyak waktu terlalui?

"Baru pulang bang?" Lia berbasa-basi.

"Em" balas Lino singkat. Sadar akan responnya yang dingin, Lino kembali bersuara, "Iya hari ini full. Lu pulang kesorean. Ada kegiatan?"

Lia mengangkat wajahnya, "Ah iya bang, gue ada rapat hari pertama dengan anak HMJ"

Lino kelu, pengen ngomong banyak, tapi nggak ada topik, jadilah dia, "Wah ada hari pertamanya juga. Jadi bakal lanjut dong sampai hari ke 240" Lino in under jokes_- garing.

Lia tertawa kecil, "Ya enggak bang. Hari ini karena hari pertama masuk kampus. Jadi cuman ngumpul buat bikin rencana kegiatan aja"

"Lu anak HMJ?"

"Emm nggak bang, hehehe"

Lino manggut-manggut.

"Oh iya bang" Lino auto noleh, "besok giliran kita masak, bang Lino masuk jam berapa?"

"Masuk jam 10 Li"

"Sebaiknya kita masak jam berapa bang?"

"Abis shubuh gimana? Biar anak-anak bisa sarapan"

"Setuju. Oh iya bang, ada planning mau masak sesuatu gak?"

"Cumi asam pedas?" Makanan favorit Lino.

"Emmm boleh juga. Tapi Lia belum pernah masak itu"

"Kita cari gugel"

Lia mengangguk setuju.

Lia dan Lino sampai didepan gerbang asrama. Lino menggeser pagar setinggi satu meter itu dan membiarkan Lia masuk terlebih dahulu sebelum dia kembali menutup pagar.

Lia duduk didepan asrama sambil ngelepasin sepatu sneakersnya dan meletakkannya diatas rak.

"Li"

"Eh iya bang"

Lino ragu. Sepertinya Lia benar-benar tidak menyadari sesuatu.

"Enggak jadi"

"Loh?"

"Buru masuk"

Lia mencibir lantas menuruti perkataan Lino sampai ia menghilang dari pandangan laki-laki itu.

Lino tertawa kecil sambil menggeleng kepalanya. Benar, dia adalah Lia si lugu yang tengah berusaha menjadi orang dewasa.

.

[0] Rumahan | SKZ × ITZY ✔ Where stories live. Discover now