°Camp

741 101 13
                                    

Happy reading

Don't forget to comment and like

.

.

.

Setelah pemberitahuan dari Chan turun, malamnya anak-anak sibuk mempersiapkan alat untuk camping. Changbin yang baru pulang langsung memaksakan dirinya untuk pergi setelah dilarang keras anak-anak untuk tidak gabung - mengingat kondisi Changbin yang masih butuh istirahat. Tapi mereka hanyalah manusia biasa, disogok ayam geprek tetap aja luluh dibuatnya.

Di kamarnya, Lia sedang melipat 2 pakaian tebal dan 1 celana jogernya untuk dimasukkan ke dalam ransel. Begitu pula dengan Yuna yang sedang berkemas membelakanginya.

"Bawa pop mie gak?" tanya Lia.

"Yang bener aja lu kak. Baru sembuh asam lambung masih berani makan mie. Gue laporin om Junho ntar"

"Yee jangan weh"

"Makanya bawa yang iya-iya aja kak" omel Yuna membuat Lia cemberut.

"Kak" panggil Yuna membuat Lia membalikkan badan.

"Kayanya kak Seungmin jauhin gue deh"

"Hum? Kok bisa?"

"Kayanya gue udah buat dia ilfeel. Perkataan Ayen terngiang mulu dikepala gue"

"Soal itu?"

Yuna ngangguk.

Lia memutar ingatan, mencari letak kesalahan Yuna. Meski sedikit berlebihan tapi tetap saja saat mendengar cerita langsung dari  Yuna tindakan mereka menggemaskan.

Dimata Lia, Yuna emang lucu. Si periang yang sukses membuat Lia tidak bisa untuk tidak mendengar cerita-cerita cheesy nya. Sejauh ini Lia memang dijadikan sebagai orang yang tepat untuk menjadi  pendengar yang baik buat Yuna, Lia sendiri berasa mendapat adik perempuan.

"Tunggu" suara Lia.

"Kalau diliat-liat, kayanya Seungmin lagi ada problem deh"

Mata Yuna mengarah serius pada Lia. Ia mendekati perempuan itu dan membawa Lia untuk duduk ditepi ranjang.

"Kok kakak nyimpulin kaya gitu?"

"Ini firasat gue aja. Wajah Seungmin nggak seselow kaya biasanya"

"Wuuh, iya sih, sinis banget"

"Menurut gue lebih baik cari tahu dulu sebelum lu cerocos sana sini, ntar dianggap pengganggu sama dia"

PRANKKKK..!!

Yuna dan Lia saling berpandangan membulatkan mata. Terkejut mendengar sesuatu pecah dari arah dapur.

"Tengah malam begini"

"Ayo cek" sahut Yuna lalu menarik tangan Lia keluar kamar.

Maka terlihatlah sesosok Chan sedang menyapu beling kaca diatas lantai. Laki-laki itu menunduk membawa serpihan kaca ke dalam skop sampah.

"Bang, lu gapapa?" tanya Yuna.

Bangchan mendongak, "Eh, kalian dengar?"

"Suara sekenceng itu siapa yang nggak denger apalagi kita deket banget sama dapur"

Chan terkekeh, "Bang tangan lu berdarah" kata Lia.

"Iya gapapa kok. Kalian kenapa belum tidur?"

Lia membantu memungut pecahan beling yang tersisa, sementara Yuna mengambil kotak P3K untuk mengobati tangan Chan.

"Kita lagi kemas-kemas bang. Baru sempat tadi karena lagi nugas juga" jelas Lia.

[0] Rumahan | SKZ × ITZY ✔ Where stories live. Discover now