°My MOM

581 93 17
                                    

Happy reading

Don't forget to comment and like

.

.

.

Tiba-tiba tangan kreatif Ryujin nampol tengkuk Felix, "Gue bilang jangan pake warna itu ih. Jadi burikkan kaya muka lu"

Felix sontak menegakkan tubuhnya, terhitung sudah 6 kali dia mendengar hal yang tidak-tidak dari mulut Ryujin. Laki-laki itu tetap memilih sabar sebagai jalan ninjanya, mengurut dada agar tetap  berlapang dada menghadapi perempuan titisan maung ini.

Pasalnya ini tuh tugasnya Felix tapi Ryujin bertingkah seolah ini adalah tugas akhir miliknya. Rambut hitam favorit Felix harusnya menjadi view keren dalam karya animasinya ini tapi berkat ide Ryujin rambut hitam itu harus berubah warna menjadi hijau nyala.

Felix mendengus melihat hasil akhir tugasnya dengan tatapan nelangsa.

"Tuh baguskan. Jadi cakep karakter cowoknya"

"Nggak lagi gue ngajak lo"

Ryujin mengangkat bahu tidak peduli, "Karena gue udah bantuin lo buat tugas sekarang traktir gue beli es krim"

Felix mendengus, tapi akhirnya mengiyakan juga permintaan Ryujin untuk dibelikan es krim.

"Magnum, I'm coming" guman Ryujin kesenangan.

Felix tercengang, dompet ditangan laki-laki itu menggantung di udara saat mendengar Ryujin menyebut jenis es krim yang dia inginkan.

"Cewek gila"

"sial banget malah kecantol sama tuh orang"

Begitulah definisi bucin Felix. Rela diapa-apain demi Shin Ryujin.

Dalam perjalanan pulang dari minimarket, Ryujin tak henti-hentinya mengomentari dosennya yang masih belum juga ngelakuin ujian akhir semester. Dia terus berceloteh betapa menyebalkannya dosennya itu karena dalam satu semester, kehadiran beliau bisa dihitung jari. Felix nyimak doang sambil nyemil es krim rasa coklat ditangannya.

Meski cuman disimakin, Ryujin tetap aja betah ngomong sama Felix. Selama Felix nggak terganggu ia merasa ia harus menyalurkan bakatnya ini.

"Lix, kira-kira gue udah sembuh gak ya?"

"Emang lo sakit?"

"Loh kan gue sakit patah hati"

"Oh, udah. Dalam waktu 5 jam aja lo udah kaya cacing kepanasan lagi"

"Sialan lo"

"Menurut gue, gak ada istilah patah hati dalam hidup lo"

Ryujin yang mendengar itu merasa bangga. Entah untuk alasan apa, mendapat prediket dari Felix membuatnya senang.

"Sok tau lu"

Felix tidak menanggapi lagi.

"Gue bingung. Sejak kapan dah kita jadi deket gini"

"Lo nggak seneng deket sama gue?"

"Seneng. Demen gue morotin lo"

"Udah gue duga. Dasar matre"

"Bodo amat"

"Btw, thanks Jin" ujar Felix saat keduanya terdiam cukup lama.

Ryujin melirik Felix, "Buat apa?"

[0] Rumahan | SKZ × ITZY ✔ Where stories live. Discover now