AD-35

52.8K 7K 769
                                    

35

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

35. Threat

-o0o-

Setelah terdengar keluhan Kevan dan Hasbi, mereka ikut duduk bersama dengan dua gadis itu di cafe bagian outdoor yang sengaja mereka sepi kan agar lebih menjaga privasi.

Keheningan menyelimuti suasana. Tujuh cowok itu sedang sibuk menatap dua gadis remaja yang tak lain adalah Dora dan Meida. Berbeda dengan Dora yang hanya diam menunduk sembari memainkan jari-jari tangannya.

"Sorry, tadi gue yang ngajak Dora pergi tanpa izin," ujar Meida.

Tak ada ucapan yang menyahuti permintaan-maafan Meida. Yang ada hanya tatapan datar dari ketujuh cowok itu eh-ralat hanya lima karena Kevan dan Hasbi hanya menatap biasa tidak terkesan datar.

"J-jangan natap gitu, kan Kak Mei udah minta maaf," ucap Dora gugup.

Brak

Meja cafe digebrak oleh Kevan, membuat mereka semua terkejut. Hasbi yang merasa dongkol menabok bahu Kevan. Namun Kevan hanya tersenyum canggung sambil menggaruk kepalanya.

"Maaf kebawa suasana, lain kali kalau mau keluar minta izin dulu ya, Ra!" ujar Kevan.

"I-iya, Bang. Dora minta maaf," ucap Dora tulus.

"Kaku lo semua?!" teriak Hasbi melihat lima cowok itu masih menatap Dora penuh intimidasi.

"Jangan teriak bisa?" tanya Rayden datar. Hasbi mendengar itu hanya menjawab dengan memutar bola matanya malas.

"Meida..." panggil Rayden.

"Ah-iya?" tanya Meida.

"Ikut saya!" suruh Rayden lalu menarik pergelangan tangan Meida kasar. Membuat Meida terkejut dan hampir terjungkal ke depan.

"Lha? Kak Mei mau dibawa kemana, Bang? Nanti Dora pulang sama siapa?!" teriak Dora.

"Ada kita, Ra!" peringat Gara.

Dora yang lupa akan kehadiran enam laki-laki di sekitarnya hanya bisa tersenyum tipis.

"Maaf, Dora lupa," ujar Dora canggung.
"Umm-Dora nyusul Kak Mei ya," pamit Dora.

Namun ketika hendak beranjak, tubuhnya ditarik oleh Varo hingga ia terjatuh di pangkuan abang keduanya itu.

Varo mendekati telinga Dora lalu berbisik, "anak kecil gak boleh kepo urusan orang dewasa!"

Dora mendengkus kesal. "Sejak kapan Dora masih anak kecil? Lha wong Dora uwes dadi bocah SMA koyo ngene," ujar Dora menggunakan bahasa campuran membuat mereka terbengong kecuali Kevan.

*Sejak kapan Dora masih anak kecil? Lha Dora aja sudah jadi anak SMA seperti ini

"Awak mu kuwi cungkring koyo biting, ora cocok dadi bocah SMA, Ra," sahut Kevan.

ABOUT DORA [END]Where stories live. Discover now