AD-14

78.8K 8.4K 151
                                    

14

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

14. Menyebalkan

-o0o-

Setelah kejadian tadi malam, akhirnya Dora bisa tertidur pulas. Ia mengaku bahwa semalam terbangun karena telpon dari Kak Mei, padahal ia memang belum tertidur dikarenakan selesai maraton drama Korea kesukaannya.

Hari ini, Dora akan berangkat sekolah menggunakan ojol. Tidak peduli dengan larangan dari enam laki-laki yang tinggal bersamanya. Yang penting ia bisa sampai ke depan pintu masuk sekolah, tanpa harus berjalan.

Dora menuruni anak tangga mansion perlahan. Ketika sampai di lantai bawah, ia terkejut. Ternyata enam laki-laki yang ia ingin hindari, justru sudah berada di ruang makan.

Dora menggeser salah satu kursi, lalu duduk. Tangannya terulur mengambil roti dan selai. Namun tiba-tiba tangan kokoh memegang tangannya, membuat cekalan roti di tangannya terjatuh. Dora menengok, rupanya Gara.

"Biar gue yang ngambilin," ujar Gara—Dora menurut.

"Makasih," ucap Dora.

Sarapan berlangsung hening. Tak ada sedikitpun suara yang terdengar. Hanya detingan garpu dan pisau yang terdengar. Setiap sarapan pagi, memang dianjurkan untuk tidak bersuara.

"Umm—gue udah selesai, berangkat duluan ya," pamit Dora lalu beranjak dari ruang makan.

"Selangkah berjalan, gue laporin bokap lo kalo semalaman drakoran sampai pukul satu pagi," ancam Varo tak main-main.

Dora diam tak berkutik. Bagaimana bisa dia tahu? Apakah dia cenayang? Sungguh hal yang membagongkan.

"Gak ada yang kita gak tau, kak," ujar Nakula.

"Kalian cenayang?" tuduh Dora.

Tak ada yang menjawab. Keenam laki-laki beranjak dari ruang makan mendekat ke Dora. Tiba-tiba tangan Kevan merangkul bahunya, lalu mengajaknya berjalan menuju ke depan mansion. Diikuti lima laki-laki lainnya dari belakang.

Seperti biasanya, di depan mansion sudah terparkir enam motor sport berwarna hitam milik keenam laki-laki. Eh—tapi sepertinya ada yang berbeda, motor kali ini yang terparkir hanya ada lima—digantikan dengan sebuah mobil mewah yang warnanya juga hitam.

Dora speechless melihat mobil mewah dihadapannya. Seberapa kayanya ayah dan keenam laki-laki ini? Ah—bahkan Dora tak tau siapa keluarga keenam laki-laki itu.

"Gue naik ojol aja deh, ntar cuma diturunin di deket sekolah," ujar Dora.

"Gak akan diturunin di situ lagi," sahut Hasbi.

"Tapi diturunin di sekolah," sambung Kevan.

"Ha? Kalian gak inget perjanjian lama?" tanya Dora.

"Cepat atau lambat juga akan terbongkar, lagipula di perjanjian itu cuma bilang, gak boleh ada orang yang tau kalo Rara tinggal seatap sama kita kan?" jelas Gara panjang lebar.

ABOUT DORA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang