AD-21

67.5K 7.8K 542
                                    

21 - Proximity

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

21 - Proximity

-o0o-

"Ra, bangun dulu ya, belum makan malam," ucap Varo lembut seraya mengelus rambut Dora.

Dora yang masih terlelap dalam tidurnya mulai terusik. Mata indahnya sedikit demi sedikit terbuka. Hingga tatapannya menangkap sosok laki-laki berahang tegas dan tatapan mata bak elang.

"E-eh Bang Varo," cicit Dora sembari bangkit dari tempat tidurnya dibantu oleh Varo.

"Turun, makan dulu," ujar Varo yang tiba-tiba kesannya berubah menjadi datar.

"Umm...masih marah ya?" tanya Dora.

Bukannya menjawab pertanyaan Dora, Varo justru menghela napasnya. Ia mencengkram pelan kedua bahu Dora hingga menghadap dirinya. Ditatap penuh kedua manik mata Dora.

"Varo cuma gak suka Rara deket-deket cowok lain," ujar Varo tegas.

"Tapi Diego, Gara, Hasbi, Ke-" ucapan Dora terpotong.

"Kecuali mereka!" seru Varo.

"Kenapa?" tanya Dora.

"Sstt-jangan banyak tanya, ayo makan," ajak Varo sambil mengacak-acak kasar rambut Dora.

Dora mendengkus kesal, lalu bangkit meninggalkan kamar menuju ke lantai bawah disusul Varo di belakangnya. Keduanya berjalan berdampingan menuju ke tempat makan.

Sesampainya di ruang makan, Dora melihat kelima laki-laki lainnya tengah sibuk dengan ponselnya masing-masing. Ia merasa kehadirannya tidak diketahui karena mereka terlalu sibuk dengan ponselnya.

"Ekhem." Deheman keras dari Varo rupanya dapat mengalihkan perhatian kelima laki-laki itu.

"Eh Rara udah bangun, toh?" tanya Kevan basa-basi.

"Udah lah ogeb, jelas-jelas dia berdiri di samping Varo," sahut Hasbi.

"Cuma basa-basi ngab," timpal Nakula.

"Nah itu tau," ujar Kevan.

"Sini makan, Ra," ajak Gara seraya menggeser kursi di sebelahnya.

"Iya."

Tanpa berpikir panjang lagi, Dora berjalan mendekati Gara dan duduk di sebelahnya, disusul Varo. Sedetik setelah ia duduk, perhatian keenam laki-laki itu mengarah kepadanya. Membuat dirinya merasa canggung.

"Mau makan apa, Ra?" tanya Hasbi.

"Apa aja boleh. Kalian gak makan?"

"Udah makan tadi waktu Rara tidur," ujar Hasbi sambil menuangkan sup ayam di piring Dora. Dora hanya merespon dengan anggukan kepala.

"Dimakan dulu sebelum sup nya dingin," ucap Varo.

"Iya, t-tapi jangan natap Dora gitu ish," ujar Dora ketika dirinya masih merasa ditatap penuh oleh enam laki-laki di dekatnya.

ABOUT DORA [END]Where stories live. Discover now