AD-49

45.7K 5.4K 271
                                    

49

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

49. Back to normal?

[✎✐]

BEBERAPA hari setelah insiden yang terjadi saat pertunangan abang pertamanya—Rayden dengan Meida. Hidup Dora merasa lebih damai dan normal seperti sedia kala.

Tak banyak yang berubah. Ayah dengan bawahannya—Levi, kembali pergi menuju negara Brunei Darussalam untuk mengurus cabang perusahaannya di negara tersebut.

Dora baru mengetahui dan menyadari bahwa ternyata dirinya merupakan anak dari salah satu konglomerat dunia. Ayahnya memiliki banyak cabang perusahaan yang bergerak di berbagai industri.

Belum lagi kakak pertamanya yang menjadi ceo utama di pusat perusahaan yang didirikan oleh ayahnya. Jangan lupakan Antasena—kakeknya yang ternyata memiliki darah bangsawan.

Dora hari ini merasa bosan. Karena hari ini adalah hari libur, ia hanya bisa berdiam diri di dalam mansion luas ini. Sementara keenam laki-laki yang juga penghuni mansion ini, tak tau kemana.

Karena bosan, Dora mengambil ponselnya dan mulai mencari grup chat milik dirinya dengan kedua sahabat barunya.

"Online semua!" seru Dora karena melihat ternyata kedua sahabatnya itu sedang aktif. "Ngajak main ke sini kali ya?"

"Telpon aja deh!" Dora merubah posisinya yang awalnya rebahan menjadi duduk di pinggir ranjang.

Drrt drrt

Telepon berdering. Namun tak ada tanda-tanda kedua sahabatnya mengangkat telepon. Karena tidak diangkat, Dora memberi pesan ke mereka.

"Apa sih manfaat dari menunda balas chat dan tidak mengangkat telepon?" Dora kembali merebahkan tubuhnya—terlentang di atas kasur.

"Padahal mereka lagi online," imbuhnya. Ia lalu mengambil bantal dan menenggelamkan wajahnya.

Tok tok tok

Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu kamarnya. Dengan malas, gadis berusia 16 tahun itu bangkit dari tempat tidurnya. Melangkah gontai ke arah pintu.

Tangannya terulur. Membuka pintu kamarnya. Hingga menampilkan sosok perempuan.

"Selamat pagi, nona. Maaf mengganggu waktumu." Perempuan itu menundukkan tubuhnya. "Saya diperintahkan oleh para tuan muda untuk menyuruh nona sarapan."

"Terima kasih, mbak." Dora melihat jam di pergelangan tangannya yang menunjukkan pukul 8 lewat. "Nanti aku turun ke bawah sekitar jam 9 kurang," tambah Dora.

"Maaf, nona. Tapi, tuan muda meminta saya untuk menyuruh nona sarapan sebelum pukul 9," sahut maid perempuan itu.

"Menyebalkan," umpat Dora dalam hatinya.

Dora menghela napasnya lelah. "Baik, aku akan segera turun."

Maid itu tersenyum. "Kalau begitu saya pamit undur diri, nona! Masih ada beberapa keperluan yang harus saya selesaikan," pamitnya.

ABOUT DORA [END]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon