AD-12

81.3K 9.4K 461
                                    

12 - Taman Perpustakaan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

12 - Taman Perpustakaan

-o0o-


"Kembarannya manurios kambek, mana karpet merahnya."

Kevan datang sembari membawa obat merah dan plester luka yang ia beli tak jauh dari taman perpustakaan. Perpustakaan ini memang lokasinya sangat strategis, sehingga memudahkan banyak orang.

"Karpet merah jalan vvip menuju neraka, mau?" Tanya Hasbi.

"Ndasmu." Kevan melemparkan kasar obat dan plester luka yang ia beli tadi ke Varo. Varo yang tak siap, terkejut.

"Anjir," umpat Varo.

"Sini, obatnya." Dora mengambil obat merah dan plester luka dari genggaman tangan Varo.

Namun ketika Dora hendak mengobati Varo, sebuah tangan menariknya kasar ke belakang. Bahkan lengan tangan Dora hingga memerah karena cekalan yang kuat itu.

"Diego, lepasin. Gue mau ngobatin Varo dulu," ujar Dora sambil mencoba melepaskan tangan kirinya dari cekalan tangan Diego yang lebih besar dan berurat pastinya.

"Sama dia," sahut Diego mengangkat dagunya ke arah Nebula yang tengah terdiam.

"Ha?" ujar Dora dan Nebula serempak.

"Bang Gogo kalo ngomong singkat-singkat, emang setiap kata bayar ya?" timpal Nakula.

Tuk

"Dia lagi cemburu, bocil," sahut Gara menyentil dahi Nakula.

"Gue bukan bocil, bocil kan nolep alay kepo," ucap Nakula sambil menunjukkan ototnya pertanda bahwa ia bukan bocil. Gara memutar bola matanya malas.

"Maksudnya tadi apa ya kak?" Tanya Nebula ke Diego. Diego yang ditanya hanya diam saja tanpa mau menjawab. Ia justru menarik Dora ke dekatnya.

"Lo ngobati gue." Bukan Diego yang menjawab, melainkan Varo.

Kini Dora dan Nebula tengah sibuk mengobati Varo dan Diego yang terluka. Ringisan terdengar dari kedua cowok itu ketika lukanya ditekan. Berbeda halnya dengan Capella yang sedari tadi hanya diam menyimak. Karena ia memang orang yang introvert.

"Aduhai, neng Capella gak ada cowoknya ya?" sindir Kevan usil.

"Gak," balas Capella datar.

"Ya udah ayo sama Kevan aja, Kevan juga jomblo kok," goda Kevan.

"Jangan mau. Lo kalo sama Kevan bukan jadi satu-satunya tapi salah satunya," sahut Gara, membuat Kevan mendengkus kesal.

"Tapi kalo khusus neng Capella mah beda, soalnya spesial," ujar Kevan.

"Udah kek nasi goreng aja pake spesial," timpal Hasbi.

"Oke fine." Kevan menghela napasnya sebentar. "Lo berdua kalo iri kagak bisa ngegoda cewek, ngomong. Gue ajarin," ucap Kevan kesal lalu bangkit mendekati Dora yang fokus memasang plester luka di rahang Diego.

ABOUT DORA [END]Where stories live. Discover now