AD-17

71.3K 8.6K 537
                                    

17

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

17.Terbongkar

-o0o-

Kaki jenjang Dora melangkah sempurna memasukki sebuah rumah yang tak asing di penglihatannya. Rupanya dirinya pernah ke sini. Masih ingatkah kalian? Sewaktu Dora usai meninggalkan bandara lalu dibawa oleh keenam laki-laki itu ke tempat ini.

Dora sangat terkagum-kagum melihat desain bangunan yang ia masukki. Suasana yang sepi dengan angin sepoi-sepoi di sekitarnya, serta pepohonan liar yang mengelilingi bangunan besar ini. Suara burung-burung berkicau pun terdengar.

Tapi siapa sangka bangunan ini, dibangun dengan canggih. Beberapa alat-alat pendeteksi dan pengawasan berada di sudut-sudut bangunan, hampir tak ada yang terlewatkan. Jangan lupakan fasilitas-fasilitas bangunan ini yang lengkap.

Ketika Dora dan Diego memasuki pintu utama bangunan ini, mereka disuguhkan dengan pandangan banyak pasang mata. Dora yang mengira bangunan ini sepi, langsung menunduk tak berani mendongak.

"Jangan ada yang menatapnya, atau tanggung resiko sendiri," ucap Diego lantang.

Diego lalu mengambil jemari tangan kanan Dora dan menautkannya dengan tangan besarnya. Dora yang masih menundukkan kepalanya sontak mendongak, menatap kedua mata elang Diego yang ternyata tengah menatapnya. Keduanya terlarut dalam tatapan.

"Ayo ke dalam, gak usah takut," ujar Diego lembut—berbeda dengan biasanya yang cuek dan dingin.

"I-iya," sahut Dora gugup.

Kedua orang itu lalu berjalan memasuki sebuah lift di bangunan itu. Salah satu jari tangan Diego menekan sebuah tombol yang ternyata sedang men-scan sidik jarinya. Hingga sebuah suara perempuan berbunyi.

"Aerglo Diego Poseidon, leader of Perseus's"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Aerglo Diego Poseidon, leader of Perseus's"

Dora yang mendengar suara perempuan dari mesin lift itu, membelalakkan matanya kagum. Bagaimana bisa hanya dengan sidik jari, nama dan gelar bisa langsung diketahui?

"Sekarang jari lo!" perintah Diego.

Dora mengangguk lalu mengeluarkan jari telunjuknya dan menempelkan ke mesin scan tersebut. Lagi-lagi matanya melotot sempurna nyaris keluar, mulutnya juga ikut menganga ketika suara perempuan tadi, terdengar lagi.

ABOUT DORA [END]Where stories live. Discover now