AD-05

119K 12.3K 580
                                    

5

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

5. Satu atap?

-o0o-

Burung-burung berkicauan ke sana kemari. Cahaya matahari mulai merambat melalui celah-celah kecil di jendela. Memasuki kamar bernuansa monokrom. Membuat seorang gadis terbangun.

"Hoaam"

Dora menguap panjang, melihat sekeliling. Wah, sepertinya pagi sudah menjemput dirinya. Perlahan-lahan ia beranjak dari ranjang tempat tidurnya untuk bergegas menuju ke kamar mandi melakukan ritual paginya.

Setelah mandi, ia bergegas menuju ke lantai bawah untuk bertemu dengan ayahnya. Outfit yang Dora kenakan hari ini yakni kaos putih bergambar lebah di tengahnya dipadukan dengan celana pendek 2 cm di atas lutut serta rambut panjang yang ia ikat sembarang.

"Nah, cantik," ujar Dora pada dirinya sendiri di depan cermin.

Perlahan-lahan Dora menuruni anak tangga. Sesekali menyapa maid yang berpapasan dengan dirinya. Kakinya melangkah menuju ke ruang makan, untuk menemui ayahnya.

"Pagi aya-"

"Pagi juga Rara," potong Kevan tiba-tiba.

Dora yang ingin menyapa ayahnya terkejut. Karena di meja makan sudah ada keenam laki-laki tampan yang ia jumpai kemarin, ditambah dengan ayahnya dan juga orang kepercayaan ayahnya yakni Om Levi.

"Pagi sayang, duduk sini sarapan dulu." Dora lalu mengambil tempat duduk di samping Diego, karena hanya itu tempat yang kosong.

Sarapan pagi hari ini berjalan dengan lancar tanpa adanya gangguan. Mereka makan dengan tenang tanpa berbicara. Karena makan sambil berbicara dianggap tidak sopan.

"Aghh, kenyang nya," ujar Hasbi setelah menghabiskan dua porsi makan.

"Gila, lo makan banyak gak gendut-gendut." Hasbi mendengkus kesal karena ucapan dari Gara untuknya.

"Kalian kok pagi-pagi bisa disini?" Tanya Dora spontan. Jujur ia memang penasaran, padahal ia kira semalam mereka bakal pulang ke rumahnya masing-masing.

"Kan kita tinggal disini," jawab Nakula santai, membuat Dora melotot terkejut.

"Bener, yah?" Tanya Dora ke ayah untuk memastikan bahwa yang dikatakan oleh Nakula itu benar. Ayah Dora mengangguk.

"Ya benar, mereka akan tinggal di sini sama kamu. Soalnya ayah bakal pergi sebentar untuk mengurus sesuatu," jawabnya.

"Umm—maksud ayah bertujuh di satu rumah gitu?" Lagi-lagi ayahnya Dora mengangguk.

"APA?!"

Kevan yang sedang menyesap teh, langsung menyemburkannya karena terkejut mendengar teriakkan dari Dora. Sial, teh yang Kevan semburkan mengenai wajah Hasbi.

"KEVAN, LO DENDAM APA SIH SAMA GUE? TADI MALEM KERIPIK LO JATUHIN KE GUE SEKARANG TEH, MAUNYA APA LO HAH?!" teriak Hasbi emosi sembari menatap tajam ke arah Kevan.

ABOUT DORA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang