58. End

8.8K 284 15
                                    

Huhu, akhirnya aku bisa namatin cerita Antaris ini juga😭🎉

Makasih ya buat kalian yang selalu menyempatkan waktunya buat membaca cerita gaje ini, wkwk. Makasih juga buat kalian yang selalu ngasih vote buat cerita Antaris ini. Pokoknya makasih banyak-banyak buat kalian. Aku senang banget, akhirnya bisa namatin cerita Antaris ini. 😭❤️

Gak tau mau ngetik apa lagi, intinya aku mau ngucapin terimakasih banyak-banyak buat kalian. 😭❤️

Lop²buat kalian, wkwk😸❤️

Happy Reading 💞

* * *

Setelah pulang sekolah, Antaris, Arrion, Alfio, Ander, dan Garrick langsung pergi menuju basecamp. Jika dipikir-pikir, sepertinya akhir-akhir ini mereka sering sekali berkumpul.

Setelah sampai, mereka berlima langsung masuk ke dalam basecamp sambil merebahkan tubuhnya masing-masing.

"Duh, laper banget gue," celetuk Alfio sambil memegang perutnya yang terasa lapar.

"Mana di kulkas gak ada makanan lagi," ujar Garrick yang sepertinya habis dari dapur.

Antaris mendudukkan dirinya, kemudian ia merogoh saku bajunya untuk mengambil beberapa uang lembar berwarna merah untuk membeli makanan. "Nih, beli makanan yang banyak buat stok kita di sini." Antaris menyodorkan uang lembar berwarna merah sebanyak lima lembar ke hadapan Alfio.

Alfio memandang uang tersebut dengan mata berbinar. Kemudian, ia mengambil uang tersebut dari tangan Antaris. "Oke, Ris."

"Rik, cepet anter gue, kita belanja makanan, skuy!" seru Alfio sambil mengibas-ngibaskan uang lima ratus ribu rupiah tersebut.

Garrick mengangguk semangat. Kemudian, ia langsung menyeret Alfio. "Hayu!"

"Heh, bangsat! Jangan nyeret-nyeret gue juga, kali!" ujar Alfio sambil menampol tangan Garrick.

Garrick cengengesan. "Ya maaf, gue kira lo itu karung, makannya gue seret-seret."

Alfio segera menoyor kening Garrick. "Pala lo!"

Setelahnya, mereka berdua pun berpamitan pada ketiga sahabatnya untuk pergi membeli makanan dulu ke Supermarket.

Setelah sampai di Supermarket, Garrick dan Alfio pun langsung memilih-milih makanan apa saja yang menurut mereka enak. Setelah selesai, mereka berdua langsung melangkah ke arah kasir.

"Semuanya jadi empat ratus enam puluh sembilan ribu rupiah, Mas," ujar Mbak kasir sambil tersenyum ramah.

Garrick memberikan uang lima lembar berwarna merah itu kepada Mbak kasir. Setelah menerima kembaliannya, Garrick dan Alfio langsung melangkah ke luar dari Supermarket, tanpa membawa barang belanjaannya. Mungkin mereka lupa.

"Eh, barang belanjaannya ketinggalan," ujar Mbak kasir tersebut saat melihat barang belanjaan Garrick yang tertinggal di sana. Mbak kasir tersebut berniat untuk memanggil Garrick. Namun, Garrick dan Alfio sudah pergi.

* * *

Setelah sampai di basecamp, Alfio dan Garrick langsung masuk ke dalam basecamp, tanpa membawa barang belanjaannya. Dan hebatnya, mereka berdua tidak menyadari itu.

"Akhirnya lo berdua dat---. Eh? Barang belanjaannya mana, sat?" tanya Ander bingung saat Garrick dan Alfio tidak membawanya.

Garrick dan Alfio hanya melongo di tempat. Sedari tadi mereka tidak sadar kalau barang belanjaannya tertinggal. Garrick menepuk jidatnya. "Lupa." kemudian, Garrick nyengir.

ANTARIS [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang