12. Pertemuan Yang Tak Terduga

8.9K 586 55
                                    

Jangan lupa vote dan komennya🙏❤️

Happy Reading ❣️

* * *

"Heh Bel, lo kenapa sih tadi malah pergi gitu aja, hah?" tanya Ales sambil menatap kesal Bella.

Kini, mereka berlima sedang berjalan ke arah parkiran sambil ngobrol-ngobrol ringan.

"Gue malu lah anjir. Baru pertama kali ini gue ngajakin seorang cowok kenalan, dan itu karena suruhan lo," jawab Bella sambil menatap Ales dengan tatapan tajamnya.

"Bentar-bentar, ini ada apa, sih? Kok gue sama Grisel gak tahu apa-apa, sih?" Eca yang tidak mengerti pembahasan antara Ales dan Bella pun akhirnya angkat suara.

"Itu lho Ca, tadi pagi si Bella ngajakin Antaris kenalan, itu pun karena disuruh oleh Ales," jelas Meta memberitahu Eca dan Grisel.

Eca dan Grisel hanya manggut-manggut.

"Oh, gitu. Terus, gimana Bel? Lancar gak kenalan, nya?" tanya Eca penasaran.

"Udahlah, gak usah bahas itu lagi, jadi malu gue kalau nginget nya," jawab Bella sambil menahan senyumnya saat kejadian tadi pagi terlintas diotaknya.

"Semoga lo lancar Bel deketin Antaris nya," ujar Grisel.

Bella mengangguk. "Semoga."

"Eh, Bel ini ada nomor What'sApp Antaris, nih. Jangan lupa di-chat terus di save," ucap Ales mulai mengambil ponselnya.

Bella menoleh sambil menatap Ales dengan tatapan kagetnya. "What? Di-chat? Maksudnya, gue harus nge-chat Antaris duluan, gitu?"

"Iya, Bel. Kenapa? Masalah, ya?" tanya Ales dengan tatapan polosnya.

"Masalah lah, Les! Tadi pagi kan gue udah ngajakin kenalan duluan, masa sekarang gue juga yang harus nge-chat duluan? Mau ditaruh dimana muka gue?" protes Bella. Bukan tak apa, ia hanya merasa gengsi jika harus nge-chat duluan pada Antaris.

"Inget Bel, muka lo gak akan pindah ke dengkul hanya gara-gara nge-chat Antaris," timpal Meta.

"Ya ... tapi kan---"

Grisel memotong ucapan Bella. "Udahlah Bel, turutin aja perintah Ales. Toh, bukannya dengan cara ini lo bisa lebih mudah deketin Antaris?"

"Gue setuju tuh sama ucapan Gisel," ujar Eca.

Bella menghela nafasnya pasrah saat dirinya mulai dipojokkan.

"Ya udah iya, mana nomor What'sApp-nya Antaris? Biar gue save, terus entar gue chat," ucap Bella, terpaksa.

Ales tersenyum, kemudian mulai mengetikkan nomor What'sApp Antaris di ponsel Bella. Setelah selesai, Ales langsung mengembalikan ponsel Bella pada pemiliknya.

"Nah, gitu dong Bel. Jangan lupa di save terus di chat," suruh Ales.

"Iya-iya. Bawel lo, ah."

"Ya udah yuk. Let's go! Sekarang kita pulang," ujar Eca.

* * *

Antaris, Arrion, Ander, Garrick, dan Alfio. Kini, mereka sedang duduk di atas motor mereka masing-masing di parkiran.

"Eh, Ris gue pengen nanya deh sama lo," ucap Ander mengawali pembicaraan diantara mereka. Antaris mengangkat satu alisnya seolah berkata 'apa?'

"Lo suka sama Bella?" tanya Ander hati-hati.

"Gak." Antaris menjawab. Ia tidak berbohong, memang benar bahwa Antaris itu tidak menyukai Bella. Lebih tepatnya, bukan rasa suka lagi, melainkan dirinya sudah jatuh cinta kepada Bella. Ingat! Rasa suka dan cinta itu beda.

ANTARIS [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang