22. Lingsir Wengi

4.5K 325 47
                                    

Jangan lupa vote dan komennya 🤗❤️

Jangan lupa juga untuk buka videonya.

Happy Reading ❣️

* * *

Garrick, Alfio, Ander, dan Arrion baru saja sampai di rumah Antaris tepat jam 07:00 malam. Antaris yang sedang menonton televisi bersama Ananta pun langsung bergegas membuka pintunya, saat mendengar Garrick mengetuk-ngetuk pintu rumahnya.

"Eh, ada si bocil nih," ujar Garrick saat melihat Ananta yang sedang santai menonton televisi. Kemudian, tanpa rasa malu, Garrick langsung mendudukkan dirinya di samping Ananta.

Antaris hanya menatap tajam ke arah Garrick yang tiba-tiba masuk ke dalam rumahnya tanpa memberi salam terlebih dahulu. Kemudian, ia mempersilahkan sahabat-sahabatnya untuk duduk.

"Lo pada duduk aja di sini. Gue mau telfon Papa gue dulu," ucap Antaris kemudian mulai menjauh dari sahabat-sahabatnya.

"Wokeh!" seru Alfio.

Sedangkan di sisi lain, Antaris langsung mendekatkan ponselnya ke telinganya saat sambungan teleponnya tersambung.

[ Assalamualaikum, Pah. ] Antaris mengucapkan salam terlebih dahulu.

[ Wa'alaikumsalam, Bang. ] ujar Vano membalas salam dari putranya.

[ Hari ini, Papa lagi sibuk enggak? ]

[ Enggak terlalu sibuk sih, Bang. ]

[ Papa bisa pulang hari ini, enggak? ]

[ Kenapa emangnya, Bang? ]

[ Mama sakit, Pah. ]

[ HAH?! SAKIT?! KOK BISA?! ANTARIS, PAPA 'KAN UDAH TEGASIN KE KAMU! JANGAN PERNAH TELEDOR LAGI JIKA SEDANG MENJAGA MAMA KAMU! KAMU LIHAT 'KAN SEKARANG? AKIBAT KETELEDORAN KAMU, MAMA KAMU JADI SAKIT, ANTARIS! DI MANA TANGGUNG JAWAB KAMU, HAH?! ] sentak Vano yang sudah kebawa emosi.

[ Maaf, Pah. ] Antaris berucap pelan.

[ Hari ini juga Papa akan pulang. Kamu tunggu di sana! Jagain Mama kamu! ]

[ Iya, Pah. ]

Tut ...

Setelah mendengar balasan dari putranya, Vano langsung mematikan sambungan teleponnya.

"Gimana, Ris? Papa lo mau balik sekarang?" tanya Ander saat melihat Antaris yang baru saja mendudukkan dirinya di samping Alfio.

Antaris mengangguk. "Iya."

"Woi, Yo. Numpang hotspot dong," ujar Garrick, kemudian mendekati Alfio yang sedang memainkan ponselnya.

"Jangan dikasih, Yo. Entar malah keseringan minta hotspot ke elo," ucap Arrion mengompori.

Garrick mendelik. "Diem, Ri. Gak usah ngompor-ngomporin deh, lo."

Arrion hanya mengangkat bahunya acuh. Kemudian, kembali fokus ke game online di ponselnya.

"Password-nya apa, Yo?" tanya Garrick, mulai menyalakan ponselnya.

"Password nya 'gak tahu,' Rik," jawab Alfio tanpa melihat ke arah Garrick.

"Lah, masa password sendiri kagak tahu, sih?" Garrick berdecak sebal.

"Tahu, lah! 'Kan gue sendiri yang buat password-nya!" seru Alfio.

"Ya ... kalau lo tahu, apa password-nya?" tanya Garrick sekali lagi.

"Password-nya 'gak tahu'."

ANTARIS [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang