54. Terbongkar? (2)

5K 232 4
                                    

Jangan lupa vote seperti biasa, yaa🤩

Jangan lupa juga follow akun author.

Skuy, happy Reading 💞

* * *

Pukul sepuluh malam, Antaris dan sahabat-sahabatnya masih berada di basecamp. Mereka tidak ada yang pulang sama sekali. Antaris melirik ke arah Arrion yang sedang memainkan ponselnya.

"Ri." Antaris memanggil Arrion. Arrion menoleh sambil mengangkat satu alisnya.

"Antar gue ke tempat waktu itu, yuk. Kita sekarang aja ke sananya, biar besok gue bisa buktiin ke Bella kalau gue itu gak salah," tutur Antaris mengajak Arrion.

Arrion berfikir terlebih dahulu, sebelum ia mengangguk mengiyakan ajakan Antaris. Saat Antaris dan Arrion melangkahkan kakinya, tiba-tiba panggilan dari Garrick membuat mereka berhenti.

"Ris, Ri." Garrick memanggil Antaris dan Arrion, yang mana membuat Antaris dan Arrion berhenti seketika. Kemudian mereka menoleh ke arah Garrick.

"Naon, Rik?" tanya Antaris.

"Lo pada mau ke mana?" tanya Garrick yang merasa penasaran.

"Gue mau nganter Antaris ke tempat di mana ia dituduh telah melecehkan Aurora," jawab Arrion menjelaskan.

Garrick mengangguk-anggukkan kepalanya. "Ke bar?"

Antaris mengangguk. "Iya, 'kan dulu kata Aurora ia dilecehkannya pas gue mabuk."

"Gue boleh ikut?" tanya Garrick lagi.

Arrion menggeleng tak setuju. "Gak usah, mending lo di sini jagain Alfio sama Ander."

Garrick menghela nafasnya pasrah. "Ya udah, semoga cepat ketemu buktinya, Ris."

Antaris mengangguk, lagi. "Thanks." Garrick membalas dengan anggukan.

Kemudian, Antaris dan Arrion kembali melanjutkan langkah kakinya menuju luar basecamp untuk mengambil motornya terlebih dahulu.

* * *

Sesampainya di bar, Antaris dan Arrion langsung menghampiri salah satu bartender di sana untuk menanyakan perihal cctv.

"Mas bro, aing mau nanya. Disini ada cctvnya, gak?" tanya Antaris pada bartender tersebut yang bernama Gio.

Gio menoleh, kemudian ia mengangguk. "Ada. Kenapa emangnya?"

"Kalau diizinin, gue mau liat rekaman di cctv saat tanggal dua puluh delapan Mei jam sepuluh malam," balas Antaris.

Gio mengangguk. Kemudian ia mengajak Antaris dan Arrion ke ruangan cctv. Sesampainya di sana, Gio langsung menunjukkan rekaman cctv pada saat tanggal yang telah Antaris sebutkan tadi.

Antaris dan Arrion melihat jelas apa yang Aurora lakukan saat itu. Kedua tangan Antaris terkepal. Tak menyangka, Aurora bisa melakukan hal senekat itu hanya untuk menghancurkan hubungannya dengan Bella.

"Thanks, udah nunjukin rekamannya," ujar Antaris pada Gio yang sepertinya sedang mematikan rekaman tersebut.

Gio mengangguk sambil tersenyum tipis. "Iya."

Setelahnya, Antaris dan Arrion pamit dari sana setelah mengucapkan terimakasih tadi. Di perjalanan pulang, Antaris melamun. Ia masih tak menyangka saja Aurora bisa melakukan hal senekat itu. Setelah melihat rekaman tadi, ada satu pertanyaan yang terlintas di pikirannya. Apa Aurora gak malu?

"Thanks Ri, udah nganter gue tadi," ujar Antaris sambil tersenyum tipis setelah mereka sampai di depan basecamp.

Arrion mengangguk. "Santai."

ANTARIS [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang