31. Peje

4.1K 267 5
                                    

Jangan lupa vote, ya🤗💞

Happy Reading 💞

* * *

"Besok aku jemput, ya?" tanya Antaris sambil melihat ke arah Bella yang baru saja turun dari motornya.

Bella menoleh, kemudian mengangguk dan tersenyum manis. "Iya."

"Ya udah, aku masuk duluan, ya?" tanya Bella sambil mulai melangkah. Tapi, baru saja ia melangkahkan kakinya, tiba-tiba pergelangan tangannya dicekal oleh Antaris membuat ia menoleh ke arah Antaris.

"Kenapa, Ris?" tanya Bella heran sambil melihat ke tangan Antaris yang sedang mencekalnya.

Antaris tersenyum, lalu tangannya terangkat untuk mengelus rambut Bella lembut. "Kamu jadi lebih cantik, kalau pake kalung itu, Bel."

Bella menunduk, menyembunyikan rona merah diwajahnya. Antaris yang melihat kelakuan Bella pun, hanya bisa mengulum senyumnya. Tangan Antaris terangkat untuk mengangkat wajah Bella.

"Eh, kok pipi kamu biru, Bel? Kenapa?" tanya Antaris dengan raut wajah pura-pura terkejut.

Bella menepis tangan Antaris pelan. "Mana ada pipi aku biru! Emangnya aku habis ditonjok, apa?!"

Antaris terkekeh pelan. "Ya udah sana masuk. Anak perawan gak baik masih di luar malam-malam."

"Ya udah, aku masuk duluan, ya? Kamu hati-hati di jalan. Jangan ngebut-ngebut!" peringat Bella sebelum ia masuk ke dalam rumahnya.

"AAA ABANGGGG! BELLA SENENG BANGET HARI INI!" teriak Bella saat dirinya baru saja masuk ke dalam rumahnya.

Arka yang sedang santai menonton televisi pun, langsung menutup kedua telinganya saat mendengar suara teriakan Bella yang mampu membuat telinganya jadi sakit.

"Diem, Dek! Gak usah teriak-teriak! Sakit telinga Abang dengernya," ujar Arka sambil menatap tajam Bella.

Bella hanya nyengir lebar. Kemudian, ia menghampiri Arka dan langsung mendudukkan dirinya di samping Arka.

"Bang, hari ini Bella seneng banget tahu, Bang," beritahu Bella sambil tersenyum lebar.

Arka menoleh tanpa minat. "Gue gak nanya."

"Bang ih, kok balasnya gitu, sih?" Bella mengerucutkan bibirnya kesal. "Yakin Bang, Abang gak mau dengerin omongan Bella nih? Pasti Abang bakalan nyesel deh, kalau gak mau dengerin omongan Bella mah."

"Mau ngomong apa emang?" tanya Arka yang mulai penasaran.

Bella tersenyum lebih lebar lagi ke arah Arka. "Hari ini, aku jadian Bang, sama Antaris!"

Arka membulatkan matanya terkejut. "Hah? Beneran lo, Dek? Sumpah? Demi apa? Lo gak bohong 'kan? Lo gak lagi nge-prank aing, 'kan?"

"Beneran lah, Bang! Masa Bella bohong, sih? Abang gak percaya?" Arka menggelengkan kepalanya, membalas pertanyaan Bella.

"Lihat kalung ini, Bang." Bella menunjuk kalung yang terpasang di lehernya. "Ini pemberian dari Antaris, Bang. Bagus 'kan?"

Arka mengangguk. "Kalungnya bagus, sih. Tapi, jadi gak bagus kalau lo yang makenya."

Bella cemberut. "Abang nyebelin banget, sih!"

Arka cengengesan gak jelas. "Peje buat Abang mana, Dek?"

Bella menggerakkan jari telunjuknya ke kanan dan ke kiri di hadapan Arka. "Gak ada peje-peje an!"

Arka mendengkus. "Pelit banget sama Abang sendiri, heran gue."

"Emang elo Abang gue?" tanya Bella.

"Bukan. Tapi, gue saudara lo," jawab Arka.

ANTARIS [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang