30 - Masalah

20.1K 2.8K 516
                                    

heyo apa kabar gaiss? seminggu ini gua ngilang haha

siapa yg nungguin? absen dulu yuk,
KASIH TAU BIAS KALIAN SIAPAA??
*klo gua si mas ganteng bts🥵

HAPPY READING 💚

...

MY BABY BOYFIE

...


"Papa serangan jantung? K-kok bisa?! Abang di rumah sakit mana? Nayya ke sana sekarang," tutur Nayya panik lalu mematikan sambungan telepon nya.

Nayya menatap wajah Alan dengan mata berkaca-kaca. "Alan."

"Kenapa, Nay?" tanya Alan khawatir ketika Nayya menubruk tubuhnya, memeluk Alan sambil menangis.

"P-papa serangan jantung, t-tolong anterin g-gue ke rumah sakit," jelas Nayya sambil sesenggukan. Hal itu membuat Alan, Gino dan Putra yang mendengarnya langsung panik.

"Ayo, Nay."

"Gue ikut!" seru Gino diangguki oleh Putra.

Alan menggeleng tak setuju, bisa-bisa ribet kalau ada dua makhluk ini. "Gak usah! Lo berdua di sekolah aja, kalo Sargas dah balik kasih tau dia."

Cowok itu langsung menggiring Nayya berjalan menuju parkiran. Sepanjang koridor banyak desas-desus yang entah itu mengatai dan menghina Nayya.

"Punya cowok juga, masih aja ganjen."

"Murah! Duit hasil korupsi bapaknya padahal bejibun. Gak cukup apa?"

"Semoga bapak nya mati, ibu nya stress, anaknya depresi. Hilang tuh beban negara."

Alan yang mendengarnya mengepalkan tangannya erat. Bisa-bisanya Nayya tidak sakit hati mendengarnya.

"BACOT! MULUT SAMPAH LO PADA BISA DIEM GAK?!" sentak nya sambil terus berjalan.

"NGATAIN ORANG BEBAN NEGARA, LO LEBIH, ANJING! SAMPAH NEGARA!"

Nafas Alan bergemuruh, ditambah melihat Nayya yang kembali terisak membuatnya ingin menonjok mulut semua orang yang mengatai Nayya.

"Udah, Lan," ucap Nayya lirih. Menahan Alan yang siap membentak orang-orang itu lagi. Nayya tau, membalas omongan orang-orang disini sama saja seperti meladeni orang gila.

Cewek itu menarik nafas panjang lalu menghembuskan nya perlahan. Mata nya menajam, terdapat sirat kebencian disana. Nayya mengangkat wajahnya berani.

"Lo pada demen banget ngehina orang kayaknya. Tobat! Siapa tau besok udah gak ada di dunia lagi gimana?" gertak nya, segera berlalu meninggalkan siswa-siswi disana yang terdiam.

Melihat sosok Nayya yang lama-lama menghilang, Alan segera berlari menyusul Nayya.

"Eh, Nay," panggil Sargas menghentikan langkah Nayya. "Lho, kenapa?" tanya nya khawatir ketika melihat wajah Nayya yang sembab.

"Papa kena serangan jantung," lirih Nayya kembali terisak. Melihat Sargas kembali membuatnya menjadi sosok yang lemah.

Sargas tersentak, Ia menggeram rendah. Orang itu sudah keterlaluan!

Pemuda itu mensejajarkan wajahnya dengan wajah Nayya. "Gue anter ke rumah sakit," ucapnya tenang.

"Lo nya jangan nangis terus, tenang, oke? Disana udah ada dokter yang nanganin, gak usah khawatir." Sargas menghapus air mata di pipi Nayya. "Berdo'a supaya Papa lo gak kenapa-napa."

MY BABY BOYFIE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang