23 - Kejadian

33K 4K 814
                                    

maapin ya klo misalkan diriku ini jarang update, harap kalian shobarun wasshobirin 🙇

tembus 350 comment, ntar sore gass in chapter berikutnya, gimana?

absen dulu sabi kali, kalian asal kota mana aja?

HAPPY READING 💚

...

MY BABY BOYFIE

...

Hari ini Sargas sudah diperbolehkan untuk pulang. Seminggu di rumah sakit membuatnya merasa mual juga takut sekaligus. Entah itu karena selalu mencium bau obat-obatan juga karena selalu melihat jarum suntik.

Sekarang Sargas tengah berada didalam mobil, menunggu bunda Ray yang tengah membeli chicken. Sargas yang pengen, karena waktu itu Gino malah membelikan nya mie ayam.

"Lama," gumam nya dengan tangan mengotak-atik radio mobil.

Mendengar pintu mobil terbuka, Sargas langsung menoleh. Bukan mendapati bunda nya, Ia malah mendapati ayah nya yang tengah tersenyum aneh lalu duduk di kursi kemudi.

"Nih." Radit menyerahkan plastik berisi beberapa chicken.

Sargas diam, menatap ayahnya datar tanpa mau menerima plastik tersebut. "Ngapain?"

Alis Radit terangkat sebelah. "Ngapain apa?" tanya nya bingung.

Sargas berdecak, menatap sekeliling dari kaca mobil mencari keberadaan bunda nya.

Ketemu.

Bunda Ray tengah menerima helm dari seorang gojek. Sargas kembali berdecak ketika dia mau membuka pintu mobil tapi malah dikunci oleh Radit. Niatnya ingin mengejar bunda Ray dan kabur dari manusia gila disampingnya.

"Bunda kemana?!"

Radit mengangkat bahu acuh. "Mentingin kerjaan mungkin."

Sargas menghela nafas pelan, menatap nanar bunda nya yang perlahan pergi. Mau pergi kemana bunda nya itu?

Ayolah, Sargas lelah dan hanya ingin rebahan di kamarnya. Kenapa manusia yang berkedok menjadi ayah nya ini malah menghambatnya.

"Ngapain disini?!" tanya Sargas dingin. Dari cara bicaranya saja, Sargas enggan menyebut nama 'ayah'.

"Cuman mau kasih peringatan ke kamu," jawab Radit diiringi seringaian di bibirnya.

"Cih! Dateng-dateng bukannya nanyain kabar anak, ini tiba-tiba ngasih peringatan. Waras lo, tuan Raditama?"

Rahang Radit mengeras, gigi nya bergemeletuk emosi. Ia mencoba setenang mungkin untuk menjawab. "Kamu bisa gak sopan dikit sama ayah sendiri?"

Sargas terkekeh mendengarnya. "Orang kayak lo harus, ya, disopanin?"

Emosi Radit sudah sampai ke ubun-ubun, Ia hendak melayangkan tamparan tapi Sargas menahannya dengan tatapan nyalang. "Mau nyakitin Sargas gimana lagi?!"

Radit langsung menepis tangan Sargas yang menahannya. "Sampai kamu dengerin omongan ayah, ayah gak akan ganggu hidup kamu sama bunda lagi."

Demi semvak upin-ipin nya Gino, omong kosong apalagi ini?!

Sargas yang tadi nya tertunduk langsung mengangkat wajahnya, menatap bengis pria didepannya. "Keluar."

"Hak apa kamu ngusir ayah?!"

"Mobil ini mobil Sargas, hak Sargas ada sepenuhnya di mobil ini." Sargas menunjuk ke arah pintu mobil. "Lo, keluar!"

Brakk!

MY BABY BOYFIE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang