11 - Sargas Nakal, Nayya Hilang Akal

53.8K 5.8K 200
                                    

halo sudah lama tidak menyapa


HAPPY READING 💚

...

MY BABY BOYFIE

...

"Gue bentar lagi nyampe. Sabar dikit kenapa?!" ucap Nayya disebrang sana lalu menutup telponnya.

Sargas terkekeh lalu bersorak senang. Iya, dia berangkat sekolah bersama Nayya karena badannya belum terlalu sehat.

"Hai, kak!"

Sargas yang sedang mengunci pintu rumah nya menoleh mendapati seorang perempuan cantik dibelakangnya.

"Ngapain lo kesini?" tanya Sargas dingin.

Cewek cantik itu memberikan plastik yang berisi kotak makan kepada Sargas.

"Aku disuruh ayah bawain ini buat kakak."

Sargas berdecih. "Gak butuh! Gue dah makan."

Pemuda itu berjalan menuju gerbang rumahnya diikuti cewek cantik tadi.

"Balik sana! Bilang ke ayah lo, gak usah sok peduli sama gue."

"Aku bakal pulang kalau kakak udah nerima makanan ini!" sentak cewek itu membuat Sargas menarik nafas dalam-dalam. Ia harus bisa mengontrol emosi nya.

Sargas mendekati cewek itu sampai wajah mereka terpaut satu jengkal. "Dengar, ya, Alzia Mahendra. Gue gak butuh makanan lo! Gue cuman butuh lo pergi dari sini!"

Tanpa mereka sadari, ada sepasang mata yang melihat adegan tersebut dengan tangan terkepal kuat. Dia langsung melajukan motornya meninggalkan sepasang manusia bangsat tersebut.

Sekali-kali kasar gapapa kan?

...

Sargas menghela nafas panjang ketika melihat gerbang sekolah sudah terkunci. Ia kesal. Dirinya ditinggalkan oleh Nayya. Entah kemana gadis itu.

Niat Sargas ingin menjadi anak baik musnah begitu saja kala melihat antek-anteknya alias Gino dan Putra tengah nangkring diatas pagar belakang sekolah.

"Ciee, sultan kok merakyat?" ejek Gino saat tadi melihat Sargas turun dari angkot.

"Anak sultan tidak boleh mengejek hewan melata."

"Anjeng!"

Putra menutup telinga nya. "Telinga gue panas nih denger setan adu bacot."

Gino mendorong Putra agar jatuh dari atas pagar tersebut. Ciri-ciri teman akhlakless sekali, ya, pemirsa.

Dan benar saja,

Brukk

"Aw, so sweet!" pekik Gino lalu tertawa keras.

Putra yang berada dipelukan Sargas pun langsung mendorong tubuh Sargas sampai terjungkal ke tanah.

"Aku benci sama kamu mas! Aku benci, aku jijik!"

Sargas hanya menghela nafas lelah. Kelakuan gila teman-temannya ini membuat dirinya capek. Capek menahan malu.

"Kieu, yeuh, nu teu kabagean lalajo film si botak! Jadi lalajo na film azab wae," ejek Gino lagi kepada Putra.

(Gini, nih, yang gak kebagian nonton film si botak! Jadi nonton nya film azab melulu)

"Jeung naon kudu lalajo si botak?! Si Anji ge aya!" tambah Putra membuat semua nya tertawa ngakak.

MY BABY BOYFIE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang