Baik-baik (1)

1.5K 50 9
                                    

Happy Reading💜
*
*
*

Kini Naila tengah melamun setelah kepulangan Zahra, Ridwan, Jalal, dan Mona. Rasanya bahagia sekali ketika dapat memperbaiki hubungan bersama Zahra, apalagi Mona yang selalu ada saat Naila jatuh.

Mungkin Zahra adalah sahabat sejak kecilnya Naila, tetapi Mona juga salah satu sahabat yang mampu membuat hati Naila merasa bahagia ketika banyak orang menjauhinya. Ucapan terima kasih saja tak cukup untuk bersyukur karena telah mendatangkan Mona dalam kehidupan sehari-harinya, tetapi Naila selalu bersyukur karena selalu dipertemukan dengan sahabat-sahabat yang terbaik.

Perlahan Naila ingin menutup matanya, rasa lelah menyerang kantuk yang dirasakan pada malam hari. Naila berusaha mungkin untuk memejamkan matanya, nyatanya pikiran yang tertuju pada Mas Dito selalu menghantui.

Terakhir kali Mas Dito pergi dengan alasan ingin mencari makan, nyatanya hingga berjam-jam pria yang sudah menikahinya tak kunjung kembali. Mungkin dia sudah lupa memiliki istri yang sedang dirawat, bahkan membutuhkan bantuan untuk sekedar mengambil minum di nakas samping ranjang tidurnya.

Prangggg

Sebuah gelas terjatuh karena Naila yang tak mencapai gelasnya, alhasil pecah dengan berhamburan di lantai kamar inapnya. Buru-buru Naila memencet bel agar perawat dapat membantu Naila.

"Ada yang bisa dibantu, bu?" tanya perawat yang bernama Kia dengan ramah.

"Sus, saya ingin minum," ucap Naila dengan lemah. Memang kondisi tubuhnya tidak dapat dikatakan baik, selalu drop dalam waktu tertentu, kadang pusing selalu menyerang kepala Naila.

"Terima kasih suster," ucap terima kasih Naila pada suster sebelum pergi.

"Baik bu," balasnya dengan keramahan yang membuat Naila tersenyum.

💊💊💊

"Nai, kenapa kamu malah bicara seperti itu?" tanya Dito pada dirinya sendiri, ditemani secangkir kopi yang dibeli di kantin rumah sakit.

Rasanya emosi menghantui Dito dengan memuncak, ingin rasanya memarahi Naila karena telah meminta suatu hal yang tidak ingin didengarnya.

Dengan sengaja Dito mengindari Naila untuk beberapa saat agar emosinya dapat terkendalikan. Mungkin pilihan Dito terbaik untuk duduk menyendiri dan menenangkan pikirannya.

Dalam kegelapan malam bintang di taman rumah sakit, Dito mendengarkan sebuah lagu agar dapat menenangkan hati dan menciptakan semangat agar menerima semua kenyataan dalam kehidupannya.

Tenangkan hati
Semua ini bukan salahmu
Jangan berhenti
Yang kau takutkan
Takkan terjadi

Yang dicari hilang
Yang dikejar lari
Yang ditunggu
Yang diharap
Biarkanlah semesta bekerja
Untukmu

Rasanya lirik lagu 'Kunto Anji - Rehat' mampu membuat Dito terlena, bermakna dalam arti kehidupannya setelah mengenal Naila. Banyak sekali ujian yang telah dilewati, Dito perlu lagi menciptakan sabar dalam hatinya.

"Nai, mungkin kita sudah baik-baik saja. Namun, kenapa selalu ada saja yang menjadi permasalahan diantara kita berdua? Seakan tidak ada habisnya, bahkan ini salah satu masalah yang membuat saya menjadi beban," ucap Dito dengan wajah yang muram, dia hanya menyembunyikan wajahnya dari banyak orang.

Dito harus terlihat tegar di depan banyak orang, tak boleh untuk menampilkan wajah murung di depan Bunda, Naila, dan Rania. Dia harus menjadi lelaki yang tegas dengan panutan agar dapat mendidik istri dan adiknya dengan benar. Bahkan, Dito tidak ingin mengecewakan Bunda yang selalu memberikan banyak kasih sayang pada dirinya.

💊💊💊

Jazakumullah Khairan 🙏

Maafin kalau pendek hehe:v Pemanasan untuk menyapa kalian setelah beberapa kali banyak sekali kesibukan yang aku lewati.

Sebelumnya, mungkin masih suasana Idul Fitri 1442 H. Aku mengucapkan Minal Aidzin Walfaidzin, Mohon Maaf Lahir dan Batin teman-teman semuanya 🙏

Semoga kalian suka yaaa:)

Salam Sayang💜
Ermawati

#Kamis
#20Mei2021
#01:13Wib

Bạn đã đọc hết các phần đã được đăng tải.

⏰ Cập nhật Lần cuối: Aug 12, 2022 ⏰

Thêm truyện này vào Thư viện của bạn để nhận thông báo chương mới!

Jodoh Terbaik (Tahap Revisi)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ