Episode 11 - Perihal Sisca Datang Bulan

Start from the beginning
                                    

Gio ikut mengangguk. "Gue juga sama. Belum ngantuk, makannya gue tadi bulak-balik kaya orang pea," sahut Gio membuat Shinta yang standar humornya receh langsung tertawa terbahak-bahak.

"Ya, enggak kaya orang pea juga kali, Gi. Ada-ada aja deh lo," tawa Shinta. Melihat Shinta yang tertawa Gio tentu ikut tertawa.

Gio melipat kedua tangannya dan menaruhnya di belakang kepalanya. Gio memandangi langit yang gelap dengan bintang-bintang yang menyinari malamnya dengan tatapan berbinar. "Indah," puji Gio.

"Siapa yang indah?" tanya Shinta.

"Langitnya sama bintang-bintangnya indah." jawab Gio seraya memandangi langit dan bintang-bintang di malam ini. Astaga, Shinta hampir saja di buat kegeeran dengan ucapan Gio.

Shinta mengangguk. "Bintangnya indah, tapi gak seindah ekspetasi gue tentang dia," lirih Shinta.

Mendengar itu, Gio langsung menatap Shinta penasaran. "Lo naksir sama siapa, Shin? Buset, kok diam aja sih,"  gerutu Gio.

"Gue, suka sama lo." ucap Shinta dalam hati.

Tio menepuk pundak Shinta saat melihat gadis itu yang malah melamun. "Eh, diam aja lo! Kesurupan nanti loh,"

Shinta menggeleng. "Gak usah. Toh, semisalnya gue kasih tau ke, lo. Lo gak akan ngerti," ucap Shinta dengan senyuman.

"Ya emang, orang lo aja belum kasih tau ke gue maimumah," balas Gio membuat Shinta berdecak kesal.

"Ck."Shinta berdecak. "Semisalnya gue ngaku juga, emangnya dia mau terima gue? Orang dia aja udah ada cewek kok. Gue nyesel pernah suka sama dia, karena dia itu playboy," sambung Shinta.

"Playboy?" Gio mengerutkan keningnya.

"Parah bener lo, Shin. Lo cantik-cantik begini, naksirnya sama cowok playboy," ucap Gio tak habis pikir mendengar pengakuan Shinta barusan.

Shinta tersenyum kecut. "Namanya juga rasa suka Gi, bisa datang kapan aja." sahut Shinta.

"Cowoknya anak kampus kita kah?" tanya Gio penasaran.

"Iya." jawab Shinta membuat mata Gio membulat sempurna.

"SIAPA?! WAH, LO PARAH ANJIR GAK PERNAH CERITA SAMA GUA DAN YANG LAINNYA! PARAH BENER LO!" teriak Gio heboh menggerutu tak jelas.

"Siapa sih? Kasih tau gue dong, gue gak akan bawel kok, Janji," ucap Gio dengan wajah yang sangat meyakinkan Shinta.

Shinta terkekeh. "Gak mau. sekarang gue cukup tau kalau dia itu, gak suka sama gue. Dan dia sukanya sama yang lain. Gue juga sadar diri, gue bukan prioritas dia. Dan sekarang gue cuman mengagumi, kalau pengen miliki sih enggak. Gue juga gak terlalu berharap buat jadi cewek dia," balas Shinta menjelaskan dengan air mata membendung.

"Yang sabar ya. Gue tau, lo kuat," Gio tersenyum lalu mengelus-elus punggung Shinta.

Shinta mengangguk. "Gapapa, udah malam nih, gue ke kamar dulu ya," pamit Shinta seraya bangun dari duduknya.

"Makasih udah mau nemenin gue malam ini," ucap Shinta dengan senyuman tipis.

"Jangan lupa tidur lo, sendirian mulu nanti kesurupan!" seru Shinta sembari berjalan meninggalkan Gio yang hanya terkekeh sembari menatap punggung Shinta yang lama-kelamaan mulai menghilang.

DOSENKU MANTANKU [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now