Episode 03 - Maaf Dan Penyesalan

Start from the beginning
                                    

-DM-

Sesampainya Adinda di kampus. Sebelum turun dari mobil Adinda tak lupa bersalaman dan berpamitan kepada sang papah.

"Pah, Adinda kuliah dulu ya," pamit Adinda sembari bersalaman kepada Ibnu.

Ibnu mengangguk. "Iya. Kuliah yang benar dan rajin ya," ucap Ibnu dan Adinda menganggukkan kepalanya.

"Papah bawa mobilnya hati-hati ya."

Ibnu tersenyum lalu mengangguk. Setelah itu Adinda dengan segera langsung membuka pintu mobil dan turun dari mobil lalu menutupnya kembali. Setelah itu Adinda berjalan memasuki area kampusnya.

Adinda mendengus pelan, sepertinya dia telat masuk melihat beberapa mahasiswa dan mahasiswi lain sudah berada di dalam ruang kelas dengan seorang dosen yang berdiri di hadapan mereka untuk mengajar mereka.

Karena jalanan cukup macet itu yang menjadikan Adinda telat untuk sampai di tempat kampus tepat waktu. Adinda berjalan dengan terburu-buru menuju gedung fakultas Ekonomi dan Bisnis. Saat sudah sampai di gedung itu, perlahan-lahan Adinda berjalan pelan menyusuri koridor. Sedikit malu, saat beberapa mahasiswa dan mahasiswi yang berada di dalam kelas langsung menatap ke arahnya.

Sebelum memasuki kelasnya, Adinda mengintip sebentar sebelum masuk, memeriksa apakah di dalam sudah ada Reza atau belum.

"Ngapain ngintip-ngintip begitu?"

Adinda membulatkan matanya, tubuhnya terasa tegang saat mendengar suara Reza dari dalam kelas yang sepertinya berjalan keluar dari kelas untuk menghampirinya.

Dengan segera Adinda langsung memundurkan langkahnya dan beberapa kali Adinda menepuk-nepuk jidatnya.

"Bodoh banget sih Adinda!" maki Adinda kepada dirinya sendiri.

Dan benar saja saat Adinda memberanikan dirinya untuk menengok ke arah depan pintu masuk ruangan kelasnya, benar saja Reza sudah berdiri di sana dengan senyuman sembari memasukan telapak tangannya ke dalam saku celananya.

Adinda tersenyum malu ke arah Reza, sedangkan didalam kelas teman-temannya tampak terkikik pelan melihat Adinda dan dosennya itu.

"Maaf ya pak. Saya telat," ucap Adinda dengan senyuman melas.

Reza tersenyum ke arah Adinda. "Kenapa telat?"

"Jalanan cukup macet hari ini pak," jawab Adinda.

"Owh." tanpa ekspresi apapun lagi Reza langsung berjalan memasuki kelas lagi meninggalkan Adinda yang tampak kebingungan. Bingung harus masuk atau tetap di sana, karena tak ada suruhan dari Reza untuk masuk ke dalam kelas.

"Ah, masuk aja, lah," ucapnya dalam hati sembari berjalan memasuki kelas. Namun langkahnya terhenti saat Reza buka mulut.

"Siapa suruh masuk?" Reza menatap Adinda datar membuat gadis itu berdecak, ada rasa ingin melempar sepatunya ke arah dosen yang di kagumi oleh seluruh mahasiswi Universitas Pancasila itu.

"Y-ya saya mau duduk pak," sahut Adinda kekeh.

"Emang saya nyuruh kamu masuk?"

DOSENKU MANTANKU [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now