9 | Pulang Bareng

Start from the beginning
                                    

Saat sedang asik membaca Wattpad ada seorang lelaki yang duduk di hadapan-nya sambil membawa beberapa buku paket dan alat tulis. Renata melihat orang tersebut adalah Deniel.

Emang cowok idaman banget ya si Deniel. Udah ganteng, anak putsal, pinter pulaa. Batin Renata.

"Ngapain lo liatin gue?" ucap Deniel yang masih fokus membaca buku paket di tangan-nya.

Renata yang merasa tersinggung langsung membuang wajahnya dengan cepat dan beralih ke ponselnya.

"Siapa yang liatin lo."

"Lo!"

"Kapan?"

"Barusan."

"Masa sih? Perasaan enggak deh," kata Renata yang melirik kanan dan kiri.

Deniel hanya menggelengkan kepalanya malas. "Terserah lo!"

Renata menahan senyum saat melihat wajah Deniel yang kesal. Ia tidak marah atau kecewa melihat ekspresi Deniel justru ia senang melihat wajah bete Deniel.

>>>>><<<<<

Renata dan Deniel berjalan berdampingan namun mereka hanya diam tanpa berbicara.

"Daniel."

"Apa?" ucapnya sembari menatap wajah Renata.

"Gak jadi deh hehehe."

"Okey."

Deniel sudah terlebih dahulu pergi meninggalkan Renata setelah mengambil motornya di parkiran.

Renata menghela nafasnya kasar. Sudah biasa diperlakukan seperti ini bukan? Memang sejak awal Deniel tidak pernah menganggapnya ada bahkan menanyakan dirinya pun tidak pernah. Sedih? Ya begitulah.

Renata sudah memesan ojek online namun tidak kunjung datang membuat Renata menunggu di sebuah bangku panjang yang tidak jauh dari sekolah.

Sambil menunggu ojek online datang Renata memainkan ponselnya untuk menghilangkan rasa gabutnya.

Tin! Tin! Tin!

Suara klakson motor itu membuat Renata terkejut setangah mati dan hampir saja ponselnya terjatuh. Saat melihat orang tersebut wajah Renata langsung berubah merah dan nafas yang tidak teratur. Sedangkan lelaki itu hanya tersenyum manis tanpa merasa bersalah.

"Lo mau gue jantungan hah!" seru Renata kencang.

"Pulang bareng gue yuk," ajak Aldi semangat.

"Ogah! Males! Najis!" seru Renata kesal.

"Yeuh tuh mulut pedes banget sih!"

"Suka-suka gue!"

"Udah ayo pulang bareng gue aja," kata Aldi.

"Gue bilang enggak ya enggak!"

"Batu banget jadi cewek."

"Bodo amat!"

"Palingan juga itu ojek online enggak bakalan dateng," ucap Aldi membuat Renata mencibirnya.

Renata menatap Aldi yang masih setia menunggu di atas motornya sambil menatap dirinya.

"Ngapain lo masih disini? Pulang!" Usir Renata.

"Gue mau nunggu sampe tuh ojek dateng. Kalo 10 menit itu ojek online enggak sampe juga, lo harus pulang sama gue," kata Aldi sedikit tegas membuat Renata memutar bola matanya malas.

"Serah lo!"

10 menit sudah mereka lewati dan ojek online Renata tak kunjung datang membuat Renata sedikit kesal di tambah dengan wajah Aldi yang sangat menyebalkan.

"Udah ayo naik," ucap Aldi.

Renata yang sudah lelah menunggu dan perutnya yang sangat lapar langsung berjalan mendekat ke Aldi.

"Dari tadi kek kaya gini!"

"Gak usah banyak bacot deh masih untung gue mau pulang bareng sama lo," ujar Renata kesal.

Aldi menyerahkan helm kepada Renata yang hanya terdiam tanpa mengambilnya.

"Pakein!" seru Renata dengan suara garangnya.

"Udah nyuruh-nyuruh nyolot lagi lo jadi manusia!" balas Aldi tidak kalah garang.

"Lama banget sih panas tau!"

"Banyak bacot banget sih!"

Aldi menatap Renata kesal dan memasangkan helm ke kepala Renata pelan. Setelah helm terpasang di kepala Renata, Aldi langsung tersenyum manis saat melihat wajah Renata yang begitu sangat menggemaskan saat menggunakan helm berwarna pink yang sengaja ia belikan untuk Renata.

"Apa lo liatin gue kaya gitu? Gue tau gue cantik," ucap Renata sambil mengibaskan rambutnya.

"Najis!"

"Gue gampar mulut lo!" teriak Renata membuat Aldi mendekap mulut Renata dengan tangan-nya yang besar membuat Renata kesulitan bernafas.

"Berisik banget sih punya mulut, gue catok juga tuh biar lurus!"

Renata menggigit lengan Aldi dengan kuat membuat Aldi dengan cepat melepas bekapan tersebut sambil merintih kesakitan.

"Tangan lo asin bego!" omel Renata sambil mengusap bibirnya dengan dasi.

"Udahlah gue males debat sama manusia sengkek kaya lo buruan naik ke atas motor gak usah banyak bacot!" ucap Aldi panjang namun tidak di dengar oleh Renata yang langsung menaiki motor Aldi.

"Ayo jalan!"

"Lo siapa nyuruh-nyuruh gue?" tanya Aldi yang memulai perdebatan sepele yang akan menjadi panjang nantinya.

"Buru ah gue laper!"

Aldi langsung menyalakan mesin motor dan melaju dengan kecepatan cepat membuat Renata memeluk erat pinggang Aldi.

>>>>>BaTaS-sUcI<<<<<

Berapa kali Aldi bilang 'bacot?'

Pacar Sengklek (On going)Where stories live. Discover now