3 | keripik singkong

Start from the beginning
                                    

"Sok iye banget jadi jantan," balas Renata yang masuk kedalam tanpa menoleh ke belakang lagi.

"Kok gue gak kenal lo ya disekolah? Apa gue nolep banget?"

"Keliatan sih kalo nolep."

Renata menatapnya tajam dan langsung pergi meninggalkan Aldi yang tertawa geli.

>>>>><<<<<

Aldi sudah sampai di rumah mewah kedua orang tuanya. Ia memarkirkan motornya di bagasi dan langsung menaiki anak tangga untuk masuk kedalam rumahnya.

"Assalamualaikum!" salam Aldi sedikit berteriak.

"Waalaikumsalam," jawab Ratna–Bunda Aldi yang sedang duduk santai sambil membaca majalah.

"Papah pulang kapan, Bun?" tanya Aldi yang sudah duduk di samping Ratna.

"Katanya Minggu depan Papah pulang," jawab Ratna yang berhenti membaca majalah di tangannya.

Aldi hanya membalas oh ria. Tiba-tiba banyangan wajah Renata terlintas di benaknya. Ia tersenyum kecil membuat Ratna yang melihat itu langsung menatapnya bingung.

"Kamu kenapa?" tanya Ratna kenapa putra-nya.

Mendengar ucapan Bunda-nya Aldi langsung tersadar saat bayangan Renata hilang begitu saja. Aldi menatap Bundanya dengan cepat.

"Hah? Kenapa?"

"Kamu kenapa senyum-senyum sendiri?" tanya Ratna kembali.

"Bunda kepo."

"Punya pacar baru nih kayanya," ucap Ratna sambil terkekeh yang sudah hafal kalau putra seperti ini.

"Aku enggak punya pacar."

"Kamu udah lama putus sama Vinka, masa iya sih, kamu belum ada pacar?" ucap Ratna kerena dari pacar-pacar Aldi yang lain hanya Vinka yang di kenalkan ke keluarganya.

"Aku lagi enggak mau pacaran dulu untuk saat ini, Bunda..." kata Aldi.

"Tapi lagi deket sama cewek lain? Iya kan?"

"Mungkin," jawab Aldi singkat.

"Kenalin ke Bunda dong..."

"Nanti kalo aku udah dapetin hati dia," ujar Aldi sambil tersenyum.

"Oke, Bunda tunggu."

>>>>><<<<<

Langit sudah berganti dengan malam. Renata berjalan menuju balkon kamarnya. Ia menatap langit malam yang di hiasi oleh bintang-bintang, seperti biasanya Renata selalu memotret langit dan memasang instastory Instagramnya.

Setelah 20 menit kemudian Renata memutuskan untuk masuk kedalam kamarnya dan tidak lupa menutup kembali pintu balkon kamar-nya.

Mata Renata tertuju pada plastik putih yang berada di meja belajarnya. Ia berjalan mendekat ke meja belajarnya dan membuka plastik tersebut terdapat beberapa makanan ringan.

Kejadian beberapa yang jam lalu membuat Renata teringat kembali kejadian di sekolah, minimarket, kasir, parkiran dan juga perdebatan yang tidak penting bersama Aldi.

Renata mengambil makanan ringan yang sempat Aldi ambilkan untuk diri-nya. Renata tersenyum kecil.

"Ganteng sih tapi bukan pacar gue," gumamnya pelan, tak lama kemudian Renata menampar pipi-nya.

"Astaghfirullah, sadar Renata, lo itu suka sama Deniel bukan manusia sengklek kaya Aldi."

Renata menatap foto yang ia pajang di meja belajarnya terdapat foto seorang lelaki tampan.

"Woy Deniel kapan sih lo bisa bales perasaan gue? Perasaan gue enggak jelek banget deh. Apa gue kurang montok kaya cewek-cewek yang deketin lo?"

Renata kembali menatap makanan ringan di tangan-nya dan membuka bungkus tersebut.

"Ini kripik singkong 200 juta. Ini singkong asli dari Arab. Mari kita coba!"

Renata melahap kripik singkong itu dengan sangat anggun seperti model. Siapa pun yang melihatnya merasa geli.

"Gue udah pantes nih jadi adeknya Siska kol. Kapan ya Siska kol angkat gue jadi keluarga mereka?" guamam-nya sambil tertawa geli dengan ucapan-nya sendiri.

Tok! Tok! Tok!

Suara ketukan pintu membuat Renata menatap-nya dan berucap,"Masuk aja enggak aku kunci!"

"Makan malem dulu, Ayah udah nungguin juga di meja makan," ucap Ana–Mamah Renata.

Renata mengangguk kepalanya dan berjalan menuruni anak tangga bersama dengan Mamahnya. Mereka makan dengan lahap sesekali mereka bercanda dan tertawa lepas. Renata merasa beruntung mempunyai keluarga yang harmonis seperti ini.

>>>>>>BaTaS-sUcI<<<<<

Tinggalkan jejak kalian dengan komentar dan vote part ini!


Pacar Sengklek (On going)Where stories live. Discover now