BAB 42 : HARI KELULUSAN

6.5K 1.2K 70
                                    

Sudah seminggu Aileen hanya diam di kamar nya. Gadis itu menolak semua profesor dan juga teman nya yang berkunjung. Gadis itu menikmati waktu nya dengan Lunar dan Elios seharian penuh tanpa bosan.

Aileen mengganti warna netra nya untuk sementara waktu. Itu untuk menyegel kekuatan nya. Netra hanzel nya yang tanpa dia sadari dia rindukan. Bahkan Arion merelakan waktu nya lebih banyak lagi untuk Aileen seorang. Untung nya Aileen tidak menolak ajakan makan bersama atau sekedar minum teh.

Tatapan nya yang perlahan membaik. Meskipun wajah nya masih nampak dingin seperti sebelum nya. Arion tidak mempermasalahkan nya. Aileen akan tersenyum senang jika sudah berurusan dengan kue coklat kesukaannya.

Arion memutarkan cangkir nya, itu membuat teh di dalamnya ikut berputar. Siang hari yang sangat sejuk menghabiskan waktu berdua dengan Aileen. Alam terasa ikut membantu menyembuhkan luka Aileen.

"Ayah, Besok lusa adalah hari kelulusan ku. Apa Lunar dan Elios bisa menjadi sosok wali ku nanti? Aku tidak ingin merepotkan ayah datang, mengingat tugas ayah sebagai kaisar, pemimpin benua ini." Terang Aileen sembari memakan kue coklat nya perlahan sembari meresapi nya.

Aileen benar. Bahkan tepat dihari kelulusan nya dia juga ada agenda rapat dengan pemimpin lain. Itu agenda yang tidak bisa Arion lewatkan.

"Ya, mereka berdua bisa diandalkan sebagai wali. Apa kau yakin akan hadir?" Tanya Arion yang masih khawatir dengan Aileen.

"Bukan kah aku harus datang. Jika tidak, semua orang pasti akan merasa curiga." Balas Aileen bersamaan dengan kue coklatnya sudah habis. Aileen menaruh garpu nya. "Aku sudah menolak beberapa tamu seminggu ini. Bahkan si kembar Blackburg juga sudah mengirimi ku surat." Tambah Aileen.

Arion dapat melihat jelas remah roti terlihat jelas disudut lain bibir Aileen. Dengan inisiatif Arion mencondongkan tubuh nya, membersihkannya.

"Lihat seberapa comot kau sekarang. Seperti anak kecil saja." Gurau Arion. Aileen hanya tersenyum senang.

"Aku sengaja, hehe."

Dari kejauhan sudah berapa kali para pelayan kesenangan melihat sosok kaisar yang sekaligus bagai figur seorang ayah di depan Aileen. Sedangkan Tuan Putri mereka yang biasa nya hanya nampak diam akhir-akhiri perlahan mulai kembali ceria.

Bukan kah ini kehidupan seperti ini yang semua orang ingin kan. Kasur empuk, makanan lezat yang bisa kau makan kapan saja, dan juga pengaruh mu yang luas di kalangan bangsawan.

~~~

PROK! PROK! PROK!
*Anggep bunyi tepuk tangan ya, ga tau bener apa salah

Gemuru tepuk tangan terdengar menggelegar, mengisi setiap sudut aula. Hari ini academy Xavier de Oxnard merayakan kelulusan angkatan mereka yang kesekian ratus. Semua murid dengan bangga menggunakan seragam resmi mereka dengan baret dan juga jubah di sisi kiri. Warna merah maroon tercermin akan warna academy Xavier.

Semua murid yang sudah menyelesaikan tes terakhir mereka yang di nyatakan lulus. Para profesor juga memberi peringkat kepada mereka.

"Mark,..."

Aileen yang duduk di depan, menyatu dengan semua murid angkatan tahun ini. Sedangkan tidak jauh dari nya duduk sepasang pria berpakaian rapi, menantikan nama Aileen dipanggil.

Aileen sering kali mencuri pandangan, menatap Lunar dan Elios. Kedua pria itu tampak sangat rapi selayak nya seorang jenderal.

Aku betah kalau lihat ginian.

Aileen sejujur nya menyukai pakaian resmi yang Lunar dan Elios kenakan. Dalam wujud naga mereka. Sejujurnya Aileen masih sedikit takut, tapi selalu Aileen tepis rasa takut nya. Menatap dalam netra kuning keemasan mereka berdua.

DARAH KAISAR I & II [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang