BAB 40 : TAMU

7.1K 1.2K 45
                                    

"Jadi, seorang putri itu membosankan."

Aileen hanya bisa termenung dan terjebak di istana dalam. Bahkan dia dilarang pergi setelah insiden kemarin itu.

"Ini hukuman yang setimpal untuk mu." Ujar Arion yang geram sekaligus menyayangi putri nya.

Hukuman apa nya coba? Ini penyiksaan dengan segala kebosanan yang ada.

Aileen ingin menangis tapi itu tidak berguna. Setelah wanita yang Aileen temui malam itu. Yang Aileen yakini sebagai roh dia tidak pernah muncul lagi. Mereka bahkan baru berkenalan dia sudah pergi.

"Apa yang arti dari 'air mata tidak jatuh lagi'?" Gumam Aileen sementara bersandar ke sofa dengan posisi seperti orang kelelahan. Tidak ada unsur elegan sama sekali yang tercermin dari nya saat ini.

Bahkan Lunar dan Elios tidak mempermasalahkan, tapi itu berbeda dengan Sarah. Wanita yang Aileen bisa tebak di kisaran kepala tiga itu terus menuturi nya dengan halus, tapi malah tingkah Aileen semakin menjadi jadi. Sembari berkata. "Bosaaannn, aku bosaannn~"

Setidaknya di kamar Aileen hanya ada dirinya, Lunar, dan Elios yang dalam wujud kucing mereka. Aileen pikir mungkin menjaga wujud manusia mereka memerlukan energi sihir yang sangat banyak. Itu terbukti dengan mereka yang hanya tidur seharian saat Aileen panggil.

Aileen masih menatap langit kamar nya. Ruangan berdominasi putih. Bahkan ini lebih besar dari gudang yang dulu Aileen tempati. Kasur dengan tirai yang bisa di buka dan ditutup, ruang tamu kecil, lemari penuh dengan gaun baru selama setahun, dan juga meja rias di dekat kasur nya.

Aileen melihat ke arah balkon yang nampak sangat panas di luar hari ini. Aileen benar-benar terjebak disini hari ini. Bahkan dia sudah membaca beberapa buku, tapi tidak ada satu pun yang membuat nya tertarik.

"Luu, Ely, apa yang harus aku lakukan? Aku tuh benar-benar bosan banget~"

Tidak ada sautan satu pun dari mereka berdua. Apa mereka masih kesal dengan ku kemarin karena aku tinggal? Aku rasa tidak.

Mata Aileen beralih melihat mereka. Lunar dan Elios masih tertidur pulas.

"Penghalang sialan, aku tidak bisa keluar dari istana." Gerutu Aileen yang masih kesal.

Dilain sisi Arion dan Kenzo yang makin disibukkan tugas mereka, dan academy yang berjalan seperti biasanya. Semua nampak normal, tapi bagi Aileen. Dia benar-benar terjebak di istana dalam.

Mengelilingi seluruh istana, dia sudah pernah.

Berlatih, Aileen rasa tidak di hari yang panas ini.

Makan ice cream, itu dia.

"Kenapa baru terpikirkan sekarang, ah kau ini." Memukul pelan kepala nya sendiri. Aileen memutuskan ke dapur istana, tapi Sarah tidak mengizinkannya karena itu terletak di bagian belakang istana, tidak termasuk istana bagian dalam.

Aileen menggerutu tidak jelas. Bahkan alis nya nampak menyatu dan juga menatap Sarah kesal.

"Cih, aku kan hanya ingin ke dapur, itu saja. Kenapa tidak boleh?" Salah satu gerutu yang dapat di dengar jelas oleh Sarah.

Apa pun yang Aileen lakukan. Dia dilarang keluar dari istana dalam. Apa pun itu alasannya. Ini hukuman karena keluar dari academy kemarin.

"Iya, iya, aku tunggu di kamar."

Sarah melenggang pergi menuju dapur istana. Sedangkan Aileen melihat punggung Sarah semakin menjauh, sembari menyandarkan bahu nya melihat Sarah sudah menghilang sekarang.

"Apa dia nanti bawa daging?" Tutur Lunar yang dalam wujud kucing duduk di samping Aileen. Terlihat jelas kucing hitam itu baru saja bangun.

"Tidak, dia membawa sesuatu yang dingin nanti. Sudah bangun tukang tidur. Apa bobok cantik mu masih kurang, hm?" Tanya Aileen yang sedikit kesal karena ditinggal tidur.

DARAH KAISAR I & II [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang