BAB 38 : MELAYANG

7.9K 1.4K 238
                                    

Bersiap! Bakal apa kelapa jatuh lagi, hwahahahaha!!!!!

cuss langsung baca aja ^^

~~~

Semua orang segera kembali ke kelas mereka masing-masing. Sedangkan Aileen, dia sekarang sendiri di kantin bersama Lunar dan Elios.

Suasana kantin yang sempat ramai sekarang sepi melompong.

"Di academy apa yang bisa aku lakukan?"

Arion hanya mengizinkan Aileen keluar dan itu pun hanya di academy. Berlatih? Aileen rasa ini bukan waktu yang tepat. Terlalu awal memulai latihan.

Lunar yang selesai memakan daging besar nya seketika berubah menjadi manusia duduk di meja samping Aileen. Menatap Aileen lekat sembari menjilati tangan nya. Taring nya terlihat jelas saat dia menguap. Elios pun juga ikut merubah wujud nya.

Wujud manusia mereka berdua terlalu tampan. Itu buruk untuk jantung ku.

Tanpa Aileen sadari mereka menarik tangan Aileen menelusuri setiap koridor academy yang lenggang karena sekarang kelas sudah di mulai. Aileen beberapa kali berpapasan dengan para junior nya. Aileen balik menyapa mereka. Sedangkan Lunar dan Elios yang sempat disapa hanya diam. Menatap mereka dari atas ke bawah. Menelisik familiar yang mereka ikat.

"Siapa yang bersama senior tadi? Apa dia prajurit kekaisaran?"

Tidak, mereka Lunar dan Elios.

Mereka bertiga sempat bercanda gurau dan tanpa Aileen sadari mereka menjadi pusat perhatian para murid yang sedang berlatih di luar. Bahkan para profesor perempuan seperti profesor Ann tertegun diam entah menatap Lunar atau Elios.

Mungkin ini bonus dari jalan cerita tersembunyi.

"Apa kau ingat saat pertemuan pertama kita?" Tanya Lunar dengan mata nya yang sedikit sayu menatap ke bawah.

Aileen berhenti melangkah. Begitu pun juga mereka. Kami berada di koridor academy. Jauh dari para murid yang sedang latihan.

"Hm, itu masih terasa baru kemarin kalian di genggaman ku."

Aileen masih teringat jelas. Meongan kucing kecil yang terdengar nyaring di tengah hujan yang deras. Aileen yang kebetulan sehabis berbelanja, memakai payung. Rasa penasaran nya semakin besar saat meongan itu terdengar semakin nyaring. Aileen menghampiri rumah kosong yang sudah terbengkalai itu. Melihat kedua kucing kecil yang mata nya masih tertutup meminta bantuan.

Lunar dan Elios masih mengingat seberapa susah payah saat itu. Jika Aileen tidak mendengar dan datang kepada mereka saat itu. Mungkin mereka sudah mati.

Aileen menatap mereka berdua bersamaan. "Kalian tumbuh dengan baik."

Entah kenapa mengingat masa-masa itu membuat sedikit terharu. Lunar dan Elios yang dulu hanya seukuran telapak tangannya kini sudah tinggi besar melebihi nya.

Elios menghampiri Aileen. Berjongkok di depan nya. Melihat wajah Aileen yang semakin tertunduk.

"Apa Aileen kami selalu secengeng ini, hm? Aku rasa tidak. Dimana senyum secerah sinar bulan purnama itu?" Rayu Elios. Aileen rasa itu berhasil membuat nya tersenyum.

Pakaian mereka nampak sederhana, tapi wajah mereka yang terlihat seperti seorang bangsawan tidak bisa ditutupi.

"AILEEN!"

Aileen berdecih mendengar suara yang dia hafal di luar kepala itu. Itu profesor Ann. Kenapa wanita itu mendatangi nya?

Profesor Ann mendatangi Aileen saat melihat dua orang pria di dekat Aileen dan melihat pria itu berjongkok di depan Aileen. Itu membuatnya kesal. Kenapa seorang bangsawan mau tertunduk di depan gadis kampungan itu?

DARAH KAISAR I & II [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang