BAB 17 : AMETHYST

10.4K 1.8K 17
                                    

woah ga nyangka udah 1K aja 😻 terima kasih semua 😽
pagi-pagi up ga ada salah nya kan, hehe, 😸

~~~

"Aileen, sini!" Panggil Emely gembira melihat Aileen yang baru saja selesai mandi menuju ruang makan besar.

Saat malam hari semua orang di academy Xavier akan makan bersama. Meluangkan waktu bercengkramah sebelum jam bebas dan tidur nanti. Ini adalah salah satu cara bagi para dewan membuat murid mereka mengobati rindu akan rumah.

Penempatan meja para dewan dan profesor sedikit ada jarak. Di malam hari meja para orang biasa dan bangsawan sangat berbeda, tapi Emely terus memanggil untuk duduk bersanding bersamanya. Akan tetapi, Aileen selalu menolak nya dan berusaha bergaul dengan kalangan nya, rakyat biasa, meskipun ada rasa canggung diantara mereka semua dengan ku.

"Makan malam hari ini apa?" Tanya Aileen mencoba seceria mungkin menatap makanan yang membuat nya teringat paman Carlos.

Apa surat yang aku kirim sudah sampai ya?

"Hari ini kita dapat beberapa potong daging dan juga sup." Terang gadis disamping Aileen yang sudah mulai makan. Entah kenapa suasana dari meja yang sekarang Aileen tempati terasa suram, berbanding terbalik dengan meja para bangsawan. Mereka nampak gembira menikmati makan malam mereka.

Aileen mengambil beberapa potong roti dan air segera membawanya pergi ke tempat biasa nya. Ditempat dimana angin selalu berhembus kencang. Bagian utara academy Xavier memang jarang di datangi orang dan ini membuat nya merasa lebih nyaman.

Aileen sengaja memanggil Lunar dan Elios untuk menemani nya.

"Apa surat ku sudah sampai ya?" Gerutu Aileen sembari memakan roti yang dia bawa dari meja makan.

"Sebaiknya kau segera beristirahat Aileen. Besok, hari lain yang melelahkan akan menghampiri mu lagi." Terang Lunar yang tiduran di dahan pohon bersama Elios.

Aileen segera menyelesaikan makan nya dan memikirkan beberapa hal yang ingin dia lakukan.

Tanah lapang dengan sedikit berbukit dan landai membuat berpikir untuk berlatih sedikit sihir sebelum pergi tidur. Untung nya hari maniak sihir itu tidak memberinya pelatihan neraka.

Aileen membereskan makanan nya dan menepuk paha belakang nya yang mungkin kotor karena duduk di atas rerumputan.

"Elios, lihat aku." Seru Aileen dan perlahan berjalan menuju arah depan nya yang tanah nya sedikit miring. Aileen mencoba memfokuskan aliran sihir ke kaki nya. Mencoba mengulangi apa yang dulu pernah dia lakukan.

Aileen berhasil melayang dengan beberapa pijakan yang dia bayangkan."Lihat aku bisa, Ely." Seru Aileen senang berhasil mengulanginya.

Elios yang sendari tadi memperhatikan Aileen tersenyum senang. Kucing berbulu putih itu akhirnya menghampiri Aileen dalam langkahnya yang perpijak dalam angin. Menghampiri Aileen dan sembari berlatih aliran sihir nya mereka berdua berbincang.

Pemandangan yang tidak pernah Aileen sangka dia lihat. Kastil yang megah dan juga beberapa orang yang dapat dia lihat dari ketinggian ini. Angin berhembus lebih kencang dari yang Aileen bayangkan.

"Lihat bocah mesum itu datang lagi." Gerutu Elios yang melihat Nicholas datang lagi.

Nicholas yang membawa sebungkus makan berniat memberikan kepada Aileen mencari gadis itu, tapi sepertinya dia tidak datang kesini. Mungkin dia lelah dan kembali ke asrama putri.

Tapi Nicholas melihat kucing bersurai hitam legam dengan tanda bulan sabit berada di dahi nya. Itu familiar Aileen bukan? Lalu jika benar, dimana gadis itu?

DARAH KAISAR I & II [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang