BAB 28 : HANS

8.7K 1.6K 25
                                    

"Tegak kan tubuh mu Nona. Angkat dagu mu. Tahan Nona. Seorang gadis bangsawan tidak boleh tertawa lepas, Nona, Nona, Nona. Capek aku." Gerutu Aileen yang baru saja lari dari kelas etika. Marvin sudah gila menyewakannya seorang guru etika lagi.

Apa dia tidak kapok?

Terakhir kali Aileen menjahili guru etika nya memberikan sihir ilusi dengan hewan melata yang menjerat di tubuh nya.

Aileen tampak sedang bersembunyi dan berpindah tempat keluar dari rumah Marvin. Pilihannya adalah bagian utara academy, tanah lapang yang diam-diam dia selalu keluar dari academy, atau ke tempat profesor Arion.

Aileen hanya ingin istirahat. Jam istirahat nya terasa sangat mahal sekarang.

Aileen memilih ke tanah lapang yang dua tahun yang lalu pernah dia kunjungi. Masih dengan seragam khas academy. Aileen segera menggantikan nya dengan gaun polos berwarna hijau. Hadiah yang paman Carlos berikan dua tahun yang lalu.

"Sekarang apa jadwal mu Aileen?" Tanya Aileen kepada diri nya sendiri.

Tiba-tiba Aileen teringat jika setelah jam makan siang dia akan menemani Marvin ke istana kekaisaran. Bertemu dengan tiran yang duduk di puncak segala nya di benua. Itu hanya membuang waktu.

Kaisar dari benua Adkavar. Seseorang yang tujuh belas tahun yang lalu membantai semua keluarga kekaisaran tanpa terkecuali semua orang yang tepat sekali berada dalam istana menyaksikan hal keji itu. Bahkan Aileen dengar istri nya sendiri juga ikut dia bunuh. Dia memang cocok menjadi tiran bukan? Kaisar yang disimbolkan sebagai matahari kekaisaran. Yang benar aja.

"Kenapa semua nya terasa berat." Gerutu Aileen melempar punggung nya ke rerumputan.

Aileen menatap dahan pohon. Mendengar seakan sekali lagi angin berbisik. Aileen memejamkan mata dan menikmati nya. Tapi itu hanya sebentar sebelum dia merasakan seseorang menghalangi cahaya matahari di depan nya.

"Siapa?" Tanya nya yang masih menutup mata.

"Kita bertemu lagi."

Suara seorang laki-laki. Segera Aileen membuka kelopak mata nya, dan melihat lelaki yang Aileen temui dua tahun yang lalu itu sekarang ada di depan mata nya.

"Kita bertemu lagi." Ucap Aileen tanpa sadar mengulangi kalimatnya.

Aileen segera bangun dan duduk di depan nya.

"Kenapa kau tidur disini. Bagaimana jika seseorang berniat jahat kepada mu?" Tutur nya.

"Sebelum itu terjadi aku akan memanggil mu."

Kami cukup akrab tanpa mengetahui umur masing-masing. Bercanda ria tanpa memberitahu status kami masing-masing. Melepas semua penat yang kami lakukan di luar hutan.

"Aku mau saran dari mu. Apa yang akan kau lakukan di tengah pesta yang sangat kau benci?" Tanya lelaki dengan netra merah yang terlihat berkilat sebentar.

"Pergi, pulang, dan tidur, tamat." Terang Aileen dengan wajah datar nya.

Hans terlihat sangat frustrasi dengan acara yang akan dihadiri sepertinya.

"Bukan kau saja yang frustrasi. Aku juga frustrasi. Nanti siang aku sudah harus kembali."

"Apa kau kabur lagi?"

"Seperti yang kau lihat. Jika bukan kabur tidak mungkin aku ada disini." Terang Aileen menikmati hembusan angin.

Sejujurnya Aileen sering diam-diam kesini. Menikmati waktu lepas nya dari menjadi Aileen si karakter antagonis. Menjadi diri nya yang sesungguhnya.

"Hans." Panggil Aileen memeluk kedua lutut nya. Hans yang merasa dipanggil menoleh dan menatap Aileen.

"Apa kau tidak ingin membawa ku kabur? Aku lelah di luar hutan." Gerutu Aileen yang menenggelamkan sebagian wajah nya menatap lurus ke depan. Sedangkan Hans yang mendengarnya merasa bingung sekaligus terkejut.

DARAH KAISAR I & II [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang