BAB 20 : SEMINGGU

10.1K 1.8K 81
                                    

BRAK!!!

Marvin membanting pintu kantornya.

"Ada apa?!" Tanya Marvin segera menghampiri lelaki bersurai hitam yang memunggungi nya.

"Seharusnya kau menghubungi ku lebih awal, sebelum jam makan malam setidaknya." Cerca Marvin yang kesal di panggil saat jam makan malam bersama para dewan.

Lelaki itu hanya diam memandang apa yang baru saja dia taruh.

"Sebaiknya kau urus murid nakal mu ini."

Marvin segera menoleh dan mendapati Aileen sudah pingsan di sofa nya. Bukan kah seharusnya dia sekarang di meja makan.

"Kenapa dia ada disini?"

Lelaki itu menatap Marvin. "Aku yang seharusnya bertanya. Kenapa inti mana nya sangat tidak stabil? Pelatihan apa yang baru saja kau berikan?"

"Kasihanilah pria tua ini. Bukan kah Aileen seharusnya ada di meja makan dan kau! Bukan kah tidak baik bertamu di saat jam makan." Tunjuk Marvin ke lelaki yang umurnya berasa di bawahnya.

"Aku menemukannya di bawah pohon. Bagian utara academy. Dia merinti kesakitan dan terus menekan dadanya. Seharusnya kau tidak memberinya latihan yang berlebihan." Cerca lelaki bersurai hitam itu yang merasa khawatir dengan kondisi Aileen.

Marvin segera memeriksa Aileen dan untung nya gadis itu tidak dalam keadaan berbahaya. Dapat Marvin lihat ada Elios dan Lunar yang berada di samping Aileen. Memperhatikan gadis itu penuh kekhawatiran.

Untungnya tepat pada waktunya, kalung Aileen bercahaya memanggil Lunar dan Elios. Sekaligus pria bersurai hitam itu. Elios yang dengan sigap mengambil tindakan membuka cadangan mana yang Aileen tanpa sadar terkumpul dan Elios kunci segera setelah beberapa detik terbuka. Sedangkan Lunar berusaha membetulkan jaringan mana yang tercerai berani di sekitar jantung Aileen. Sedangkan lelaki itu yang tidak tega melihat Aileen kesakitan segera membuatnya tertidur, dan membawanya ke ruang Marvin.

"Dia baik-baik saja. Apa kau yang melakukannya?" Tanya Marvin yang selesai mengecek seluruh peredaran jaringan mana Aileen yang perlahan kembali seperti semula.

Lelaki bersurai hitam yang tidak mengerti maksud Marvin hanya bisa diam dan menggelengkan kepala.

"Lalu,... Apa kalian berdua yang melakukannya?" Tanya Marvin menatap kedua naga dalam wujud kucing yang masih menatap nanar Aileen.

"Tentu saja, tapi aku tidak tau kalau ras naga dari dunia roh bisa melakukannya." Tutur Marvin yang membuat dirinya sendiri berpikir keras.

Lelaki yang masih berdiam diri ditempat ini menatap nanar Aileen. Masih bertanya-tanya tentang gadis terkulai lemas di depannya.

"Apa kau sudah makan malam?" Tanya Marvin yang mendapat gelengan dari pria yang dibawah umurnya.

Marvin yang segera sigap menyuruh salah satu orang yang dia lihat di sekitar kantor. Menyuruhnya membawa tiga nampan piring dan berdalih ada tamu yang tiba-tiba datang. Tanpa menunggu lama makanan yang Marvin pesan datang.

Marvin yang tau jika Aileen sepertinya belum makan malam menyisihkan satu piring untuk gadis itu. Melihat dari pakaian yang masih sama saat dia berlatih tadi, itu menjelaskan semuanya.

Marvin dan lelaki itu menyantap makanannya. Mengajaknya mengobrol sesekali.

"Apa kau sudah makan malam tadi?"

"Tidak, baru hari ini aku makan." Tuturnya menyantap makan malam yang Marvin sediakan.

"Yang benar saja? Kau seharusnya menjaga pola makan mu meskipun hanya duduk di balik meja itu. Aku tau kekaisaran memang jauh lebih penting, tapi bukan kah kau terlalu keras pada diri mu sendiri. Lihat aku dan contoh dari orang tua ini." Tutur Marvin yang sedikit sombong di depan lelaki ini.

DARAH KAISAR I & II [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang