BAGIAN 2

14K 2K 14.1K
                                    


Vote dulu sebelum membaca yaa💘

"ᴛᴇʀᴜsʟᴀʜ ᴍᴇᴍʙᴇɴᴄɪ sᴀᴍᴘᴀɪ ᴋᴀᴜ ᴍᴇʀᴀsᴀ ʙᴏsᴀɴ ᴅᴀɴ ᴍᴇᴍɪʟɪʜ ᴍᴇɴɢᴋʜᴀᴡᴀᴛɪʀᴋᴀɴɴʏᴀ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ᴛᴇʀᴜsʟᴀʜ ᴍᴇᴍʙᴇɴᴄɪ sᴀᴍᴘᴀɪ ᴋᴀᴜ ᴍᴇʀᴀsᴀ ʙᴏsᴀɴ ᴅᴀɴ ᴍᴇᴍɪʟɪʜ ᴍᴇɴɢᴋʜᴀᴡᴀᴛɪʀᴋᴀɴɴʏᴀ."



_____________




Kelas 11 IPA 1 kini mendadak sunyi saat seorang guru baru saja tiba dan duduk dengan tegap di kursinya.

Pandangan wanita paruh baya itu kini menyorot jelas ke setiap sudut kelas.

Tepat di saat pandangannya berhenti di sebuah kursi kosong paling belakang, matanya menyipit, lalu menghela napas agak kasar dan langsung saja membuka sebuah buku agak tebal yang ada di hadapannya.

"Ke mana lagi, anak itu?" ucap tegas Ibu Mia, dengan nada tak suka.

Semua hanya bisa diam dan tak berani menjawab. Namun, beberapa siswa ada yang berbisik dan menatap ke arah Raya, karena mereka tahu jika laki-laki itu tak datang, Raya selalu mengabarkannya pada guru.

Melihat itu, Echa, selaku orang yang paling dekat dengan Arga merasa kesal melihat teman-temannya yang lebih menatap Raya dari pada dirinya.

Raya mengecek tasnya, mencari surat yang sudah ia buat sebelum guru datang tadi. Namun, wajahnya seketika mendadak panik.

Di mana surat itu?

Ia ingat betul bahwa suratnya sudah ia letakkan ke dalam tas.

Wino yang duduk di samping Raya kini menaikan sebelah alisnya, bingung menatap temannya yang sedang mengacak-acak tas.

"Kenapa, Ray?" tanyanya pelan.

Raya menatap Wino dengan raut wajah sedih. "Surat yang udah gue buat tadi, kok gak ada ya?"

Wino langsung mengecek meja serta lacinya, benda itu memang tak ada.

Namun dengan tiba-tiba suara Echa menggema di ruangan ini, membuat aktivitas Wino dan semua orang mulai terfokus padanya.

"Ibu, Arga sakit. Orang tuanya titip surat ini ke saya." ucap Echa yang kini berdiri dan segera memberikan surat itu pada Ibu Mia.

Raya terdiam di tempat melihat Echa yang memberikan surat itu pada Ibu Mia. Ya, dapat Raya lihat surat itu adalah miliknya. Itu berarti Echa sudah mengambil dari dalam tasnya.

Melihat itu, Wino menatap Raya dengan iba. "Udah, gak usah di pikirin. Lo tau kan sifat dia emang kayak gitu." ujar Wino, mencoba menenangkan sahabatnya.

"Iya, gak apa-apa kok, Win."







~~~







Istirahat berlangsung, Raya memilih duduk sendirian di kelas. Sementara Wino kini sedang membantu Ergi - ketua kelas, mengantarkan buku ke perpustakaan. Wino berpesan pada Raya, agar menunggu dirinya jika akan ke kantin bersama.

ARGARAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang