BAB 37 : EMELY SI PENGKHIANAT

Mulai dari awal
                                    

"LIHAT! BAHKAN HATI TUAN PUTRI TERGUNCANG MELIHAT GADIS HINA INI. DIA SUDAH BERANI MENCOBA MEMBUNUH KETURUNAN ALDRICH, PEMIMPIN MASA DEPAN BENUA ADKAVAR INI!"

Yah, bagus. Jagal itu menambah suasana. Yah teruskan.

Aileen semakin senang mendengar nya, bahkan simpul senyuman terlihat jelas dari balik kipas nya.

"Aku dengar gadis dari keluarga Rosebell itu mencoba menggagalkan pertandingan Tuan Putri."

"Eh! Benarkah? Aku juga dengar dia gadis tidak tau diri bahkan dia juga yang sering menyakiti Tuan Putri."

"Bahkan semua kabar buruk tentang Tuan Putri di academy semua nya dibuat oleh dia."

Arion yang melihat akting Aileen menyinggung senyum dengan menahan kepala nya menatap prosesi hukuman publik yang sekarang giliran Nyonya Rosebell.

"Tidak! Tunggu, Yang Mulia! Dengan segenap hati ku, Saya meminta maaf! Tolong! Biarkan saya hidup! Yang Mulia Arion!"

Nyonya Rosebell memohon ampun, tapi sudah terlambat. Wanita yang sudah melahirkan Emely itu segera di tebas leher nya. Sekali lagi kepala nya berguling di dekat Emely.

Emely bergetar ketakutan, sorot mata nya yang semula tajam menatap Aileen sekarang tertunduk diam. Meratapi kepergian kedua orang tua nya.

"EMELY ROSEBELL! KAU DIANGGAP SEBAGAI SEORANG PENGKHIANAT KEKAISARAN! BEKERJA SAMA DENGAN SEORANG IBLIS UNTUK MEMBUNUH TUAN PUTRI AILEEN ALMORE DE ALDRICH! KAU DISINI UNTUK DIJADIKAN CONTOH UNTUK MASA DEPAN AGAR TIDAK ADA YANG MENGULANGI NYA LAGI! APA ADA KATA-KATA TERAKHIR EMELY SI PENGKHIANAT?!"

Suara tukang jagal terdengar menggelegar. Tangan nya yang sudah memegang pedang bersiap memotong leher Emely kapan saja.

Emely, gadis bersurai pirang ke emasan itu terdiam menatap bawah. Rambut nya yang kusut dengan wajah nya yang kotor terlihat jelas. Emely mengangkat kepala nya. Menatap tajam Aileen dengan sorot mata penuh kebencian.

"Mati, Aileen, ku pastikan kau mati di tangan ku."

Mendengar pernyataan Emely membuat semua orang semakin gencar membicarakan nya. Bahkan ditengah warga ada beberapa kalangan bangsawan dan salah satu nya itu adalah Duke Knox.

Arion segera menyuruh tukang jagal memotong leher Emely saat itu juga. Emely yang tersenyum seakan dia menang menatap Aileen.

"Aileen, tunggu pembalasan ku."

TAK!

Itu kata-kata terlahir dari Emely si pengkhianat kekaisaran. Kepala Emely terlihat melayang dapat Emely lihat pemandangan terakhir. Semua orang menatap nya bahkan Aileen juga yang membulatkan mata tidak percaya dengan apa yang dia dengar barusan.

Senyum masih terpampang jelas di wajah gadis yang udah di cap pengkhianat itu. Kepalanya jatuh, berguling di atas tanah. Tubuh yang awal nya terduduk sedikit condong ke depan itu perlahan ambruk degan darah segar mengalir dari bekas tebasan.

Peristiwa itu tidak akan pernah Aileen lupakan. Emely, gadis karakter protagonis hari itu sudah mati.

Aileen yang sekarang masih di kantor Arion duduk terdiam sembari memainkan tangan nya. Menatap tangan nya dan mengingat sekilas detik terakhir Emely sebelum di tebas. Itu masih tercetak jelas di pikiran nya.

"Ayah, aku boooosaaaaannn. Biarkan aku keluar bertemu teman-teman ku." Ujar Aileen dengan kelapa mendongak ke atas bersandar di punggung sofa.

Arion hanya diam. Dia tidak ingin membahas nya lagi.

Aileen melirik Arion. "Bagaimana kalau aku menunjukkan sesuatu yang tidak pernah ayah lihat? Aku bisa pergi keluar."

Mendengar tawaran Aileen tangan Arion seketika berhenti. Lelaki itu masih memakai kacamata nya. Akhirnya dia menatap Aileen juga.

DARAH KAISAR I & II [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang