14 ||

158 11 0
                                    

Jessy berada di samping Adel sedangkan Donald pergi keluar dari tenda dan menemui Nathaniel. Di sisi lain, Celina dan Clarissa bersama dengan Nathaniel di belakang tenda Celina.

"Haha! Kerja bagus Niel. Ini belum seberapa, kita harus kerjain Adel dan jangan sampai ketahuan kalau Jessy ketua geng kita. Okey?" tutur Celina bahagia.

Donald mendengar suara bisik-bisik dari arah belakang tenda. Terungkap sudah, Donald melihat dari dekat dan mengumpat melalui tenda sebelah. Bahkan Donald merekam semua kejadian dan akan ia berikan pada Adel. Selama ini Adel telah masuk dalam permainan Jessy.

"Kali ini anak baru itu gak bakal lolos. Jessy 'kan suka sama Donald tapi Adel malah sempet-sempetnya  dibonceng Donald. Dasar caper!" timpal Clarisa.

"Tenang aja! Gue udah bikin Adel jatuh cinta sama gue. Jadi, selebihnya serahkan aja sama gue, okey?" ujar Nathaniel dengan yakin.

"Parah sih, kasihan Adel. Dasar musuh dalam selimut!" umpat Donald dari jauh sambil memasukkan ponselnya ke dalam saku celananya.

Alvino menyusul Donald memberitahu bahwa Adel sudah sadar. Donald dengan sigap langsung kembali ke tenda Adel dan melihat Adel sedang duduk sambil memegangi kepalanya.

"Lo udah mendingan, 'kan?" tanya Donald dengan memastikan kening Adel tidak dingin lagi.

"Iya, ini jaket lo, makasih banyak udah nolongin gue. Tapi tumben lo baik biasanya jutek sama gue? Kenapa?

"Gak usah banyak ngomong, lo baru sadar," sahut Donald.

"Syukurlah kalau lo gapapa Del/" sela Jessy dengan sok manis.

"Tadi Donald panik banget sama lo, Del. Untung ada gue sama Vino, iye gak, Vin?" tambah Jason pada Adel.

"Iya, panik banget, gue sampe cape nyariin lo. Tapi gak apa-apa sih demi Donald," sambung Alvino.

"Lo pada jangan sok tahu deh. Adel aja nyusahin makanya gue panik. Nanti malem gue mau ngomong sama lo." Donald pergi meninggalkan Adel.

'Ish awas aja ya lo Del. Gue gak akan lepasin Donald. Bisa- bisanya lo secepet ini dapetin dia? Bahkan dia mau ngomong sama lo? Gue harus ikutin!' batin Jessy dengan senyuman smirk.

Malam hari telah tiba, semua murid berkumpul berbentuk lingkaran. Adel duduk di antara Donald dan Nathaniel. Acara pun dimulai. Para guru berdiri dan mulai mengabsen murid-muridnya. Acara sharing pun tiba. Giliran Adel meluapkan semua keluh kesah selama sekolah di Cakra Buana.

"Kepada Adel dipersilahkan," tutur Bu Sekar.

"Baiklah, saya Adelina Citra Kirana kelas X-IPS 2. Saya anak baru pindahan dari sekolah Antariksa. Walaupun saya baru beberapa bulan di sini, saya sudah menemukan teman yang saya sayangi. Jessy, Jason, dan teman-teman lainnya. Saya senang sekolah di sini. Harapan saya semoga sekolah ini bisa menjadi wawasan baru bagi seluruh murid dan menciptakan kebersamaan mulai dari guru hingga murid-murid. Sekian dari saya, terima kasih," jelas Adel panjang lebar.

"Kepada Jessy kami per silahkan," sambung Pak Parno.

"Terima kasih, Pak. Saya sangat senang sekolah di sini karena bisa bertemu dengan Adel, dan orang-orang yang saya sayang. Semoga kedepannya semakin baik lagi, terima kasih," ucap Jessy kemudian mendapat tepuk tangan yang meriah dari teman-temannya.

PROK! PROK! PROK!

'Tadi aku gak di kasih tepukan meriah, bukannya iri atau gimana. Tapi, bener deh good looking selalu dibela dan diprioritaskan.' Adel menghela napas panjang.

HELLEVATOR (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang