14. Zombie

4.7K 174 3
                                    

PERHATIAN

Cerita ini berisi adegan dewasa
Mohon bijaksana dalam membaca

_______________________________________

Miya pasrah saat laki-laki itu menyetubuhinya. Miya tidak merespon. Miya hilang rasa. Ia hanya diam seperti boneka. Tak peduli apa yang dilakukan orang pada tubuhnya. Miya tidak menjawab saat diajak bicara. Seperti itu saja.

Hari berganti minggu. Minggu berganti Bulan. Tak mengingat waktu lagi, ternyata sudah 3 bulan Miya menjalani hidup seperti ini. Seperti mayat hidup, Miya berusaha tersenyum di depan suaminya. Dan harus melayani laki-laki lain di belakang suaminya.

Sebenarnya tidak ada yang berubah. Gaji tetap masuk ke rekeningnya. Rutinitasnya tetap seperti yang sebelumnya. Yang membedakan adalah, sekarang Miya tau Grace dan Papa bukanlah orang yang baik. Miya menyadari Grace dan Papa mengambil keuntungan lebih banyak darinya. Dan fakta bahwa semua adegan seksnya didokumentasikan.

Miya merasakan satu persatu pelanggannya kecewa. Tapi mau bagaimana lagi? Miya sendiri tidak bisa berbuat apa-apa untuk menyenangkan hatinya. Tamu yang datang justru memperburuk perasaannya. Miya juga jadi paranoid setiap kali mendengar suara kamera. Miya selalu merasa diawasi.

Hari ini, entah tamu keberapa yang datang. Saat pintu kamar dibuka, Miya menutup matanya. Tidak peduli.

******

Sejak Miya menutup teleponnya waktu itu, Alex sudah menetapkan hati untuk tidak ikut campur lagi. Orang yang dimanfaatkan juga tidak peduli. Untuk apa Alex yang sibuk? Miya pasti bahagia dengan profesinya.

Kemarin malam, Alex sedang berkumpul dengan teman-temannya di Lounge Room VIP. Dan sebuah topik menarik perhatiannya.

"Kau tau penghibur papan atas yang bernama Miya?" Sebut temannya.

Beberapa orang menggeleng, dan sebagian lain mengatakan pernah mendengar namanya. Alex hanya menyimak.

"Jadi, sebelumnya pelacur itu sangat aktif. Hot-lah pokoknya. Sekarang ia jadi seperti patung. Diapa-apain diam saja. Tidak asik. Menurutmu kenapa?"

Beberapa orang tertawa. "Mungkin uang yang diberikan kurang." jawab salah satu teman

Alex rasa Miya tidak seperti itu. Miya sangat professional. Tidak peduli pada uangnya. Ia bahkan tidak meminta uang tips lebih. Alex mengingat kembali waktu Miya menawarkan diri untuk tidur dengannya.

"Mungkin orang itu jelek. Ia tidak napsu dengannya." seseorang menimpali.

Miya sensitif pada sentuhan. Sepertinya tidak peduli seperti apa wajahnya , Miya akan terangsang dengan mudah.

Seseorang tiba-tiba serius, "Mungkin ia disiksa muncikarinya. Aku pernah kenal seseorang yang disiksa karena tidak laku."

Grace terlihat baik. Tidak mungkin menyiksa Miya. Tidak tau sih, dengan si Papa itu. Tapi Miya sudah terkenal di antara orang-orang penting. Tidak mungkin tidak laku. Menyiksa Miya justru bisa membuat muncikari rugi kan? Siapa yang mau nyetubuhi perempuan babak belur? Jadi apa yang terjadi?

Oke, ini terakhir. Alex berjanji dalam hati. Jika tidak terjadi apa-apa pada Miya, atau terjadi sesuatu tapi Miya tidak mau ditolong. Alex akan berhenti ikut campur tentang Miya.

Alex sudah menghubungi muncikarinya. Dan Alex akan bertemu Miya sekarang.

Alex membuka pintunya. Miya terbaring di atas tempat tidur dengan mata tertutup. Bertolak belakang sekali dibanding pertemuan sebelumnya. Alex teringat bagaimana manjanya Miya saat pertama kali menyapanya.

Poor SecretsWhere stories live. Discover now