11. Nyaman

75 20 0
                                    

Hari ini ialah hari Minggu, hari Minggu kedua di bulan Januari. Hari yang biasanya jadi hari yang paling ditunggu-tunggu bagi setiap pelajar karena di hari ini mereka terbebas dari pelajaran-pelajaran memusingkan yang selalu mereka temui dari hari Senin sampai Sabtu kemarin. Di hari Minggu ini mereka bisa beristiharat atau keluar jalan-jalan untuk sekedar merefreshingkan otak agar bisa kembali fresh di hari-hari berikutnya, sehingga bisa maksimal melakukan kegiatan sehari-hari.

Namun, ketika Minggu ini adalah hari yang paling menyenangkan bagi para pelajar, lain halnya dengan seorang Dahnia yang kini malah cemberut kesal sambil menatap layar televisi di depannya tanpa minat. Gadis itu malah kebosanan di dalam rumah karena tidak melakukan kegiatan apapun di hari Minggu yang selalu membosankan baginya.

Sedari tadi ia hanya menonton acara TV yang menurutnya tidak begitu seru, ataupun sesekali membuka ponselnya untuk sekedar mengecak kalau kalau ada temannya yang mengajaknya keluar rumah. Namun, sejak tadi aplikasi chat di ponselnya itu benar-benar sepi. Tidak ada satupun pesan yang masuk, termasuk grup kelas sembilan B yang biasanya rusuh dengan tingkah absurd Ricko atau Danang yang sering kali mengirim pesan-pesan tidak jelas namun cukup bisa menghibur teman-teman yang lain termasuk Dahnia, tapi grup yang biasanya ramai itu seketika sangat sepi hari ini, membuat Dahnia tambah bosan dan badmood.

Karena sudah terlanjur kebosanan, Dahnia mematikan TV itu dan melempar remotenya dengan asal. Lantas ia melangkahkan kakinya menuju dapur yang di sana ada bunda juga ayahnya yang tengah mengobrol santai di meja makan.

Dahnia ikut duduk di salah satu kursi, lantas menoleh ke kanan dan ke kiri seakan mencari seseorang.

"Dahlia sama abang ke mana bun?" tanya Dahnia yang sejak tadi tidak melihat abang dan saudara kembarnya itu.

"Lia tadi pamitnya mau lari pagi, belum pulang sampai sekarang. Kalau abang, katanya mau ngerjain tugas kelompok di rumah temannya. Kamu gak ke mana-mana nih?" tanya bunda Alin dengan lembut. Menatap putrinya yang terlihat sedang kebosanan itu.

Dahnia menggeleng sambil mengerucutkan bibirnya. "Nggak. Gak ada yang ajak aku keluar. Bosan banget ih, kenapa sih harus ada hari libur? Padahal kalo sekolah aja kan seru, gak ngebosanin kayak gini," keluh Dahnia membuat Alin dan Alif saling bertatap heran.

"Aneh, biasanya anak-anak sekolah kan suka sama hari libur, kok kamu malah gak mau libur?" tanya Alif pada putrinya.

"Abisnya bosan banget, gak ngapa-ngapain. Kan mending sekolah, bisa ketemu teman-teman, bisa jajan, pokoknya seru lah, gak bosan kayak begini," ujar Dahnia.

Alif terkekeh, lantas mengusap puncak kepala putrinya itu dengan lembut. "Nggak ada tugas yang belum di kerjain? Atau ngapain kek, menggambar, baca buku, atau apa gitu?"

"Gak ada, tugas udah aku selesaiin semuanya. Lagi malas menggambar, kalau baca, buku cerita di kamar aku udah aku bacain semuanya. Bosan banget kan yah? Ish! Aku harus ngapain sih?" kata Dahnia kesal sendiri.

Alin yang melihat kekesalan Dahnia itu tersenyum gemas, lantas ia teringat sesuatu. "Ah iya, bunda ada bikin keripik pisang nih kemarin. Kamu mau tolong antar keripiknya ke tante Jifa gak? Bunda kemarin mau antar, eh, kelupaan," ujar Alin.

Dahnia seketika tersenyum antusias. "Sini biar aku antar bun, sekalian aku main aja kali ya sama kak Jessi," ujar Dahnia girang.

"Kalau Jessinya ada, biasanya kan dia main sama teman-temannya," timpal Alif yang sering melihat Jessi---anak tetangganya itu pergi bersama ketiga temannya, saking seringnya, Alif sampai hapal muka-muka teman-teman Jessi itu.

RIVAL Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum