BAB 16 : KARAKTER BARU

Start from the beginning
                                    

[AILEEN, BOCAH ITU. DIA BOCAH MESUM YANG HAMPIR SAJA MAU MELAKUKAN SESUATU KEPADAMU TADI.]

Terang Lunar yang tidak berbicara dalam bahasa manusia.

"Apa?! Tuan Nicholas, apa yang Anda mau lakukan tadi kepada ku?!" Pekik Aileen setelah mendengarkan keterangan Lunar yang menjelaskan kenapa mereka berdua nampak marah. Sontak Aileen mundur menjadi dari Nicholas.

"Tidak! Tunggu Aileen kau salah paham. Aku hanya..."

"Hanya apa?!"

Aileen tidak percaya karakter yang jatuh cinta kepada Emely yang akan bernasib tragis ternyata mesum.

"Aku tadi hanya menatap wajah mu dari samping itu saja." Terang Nicholas yang mencoba meluruskan kesalahpahaman ini.

"Lalu apa?! Mengintip apa yang seorang gadis pakai begitu?!" Pekik Aileen yang masih belum bisa menerimanya.

"Tidak! Tentu saja tidak. Bagaimana bisa seorang Quinvest melakukan hal hina seperti itu Aileen!" Seru Nicholas tidak percaya dengan arah jalan pikiran Aileen.

"Lalu apa huh?" Tanya Aileen yang menahan takut, tapi untungnya Lunar dan Elios sekarang bersama nya.

"Aku hanya melihatmu lebih lama itu saja. Ka-karena kau terlihat sangat cantik dari yang aku bayangkan dari dekat." Terang Nicholas yang malu-malu mengakui apa yang tadi dia lakukan.

Aileen memiring kan kepala.

Apa?

"Aku seorang Quinvest. Nama gelar ku aku pertaruhkan disini. Aku bersumpah tidak melakukan hal hina seperti itu Aileen."

Aileen ingat jika seorang bangsawan sudah bersumpah membawa gelar nya yang sudah temurun berabad abad maka mereka tidak bisa berkutik lagi.

"Apa aku secantik itu?" Cicit Aileen menatap Nicholas merasa bersalah karena sudah seenaknya menfitnahnya. Setidaknya sebagai balasannya Aileen akan menjahilinya sedikit.

Lunar dan Elios yang mengetahui isi pikiran Aileen segera menggeleng heran.

"I-iya kau secantik bulan Aileen." Gelagap Nicholas yang berusaha memuji Aileen sama seperti dia memuji matanya kemarin.

"Benarkah? Tapi Tuan Nicholas pujian seperti itu tidak akan mempan kepadaku." Ucap Aileen menatap kedua kucing ku dan mengelus surai mereka. Aileen tidak tega melihat wajah Nicholas yang tiba-tiba bingung itu. Aileen ingin tertawa keras rasanya.

"Lalu pujian seperti apa?"

"Em, seperti..."

Aileen melirik Nicholas yang seperti nya penasaran dengan pujian apa yang mempan kepada ku.

"Rahasia, Tuan. Anda harus mencarinya sendiri." Ucap Aileen senang melihat wajah kecewa sekaligus bingung  Nicholas yang sibuk berpikir.

~~~

Kelas sihir tempur profesor Henry adalah kelas Aileen setelah makan siang. Mungkin seharusnya kelas sihir seharusnya di letakkan di jam pertama saja bukan sehabis makan siang seperti ini.

"Huwaa." Aileen menguap karena merasa mengantuk. Apa memang kelas sihir tempur terakhir kali semembosankan ini. Aileen rasa tidak.

Profesor Henry terus berceloteh dan Aileen tidak mendengarkannya. Tapi semua orang nampak sangat ambisius dengan salah satu kelas terfavorit di academy. Aileen tidak menyangka jika akan sekelas dengan Nicholas dan Ash hari ini. Bukan kah seharusnya mereka ada di kelas sihir bukan disini atau pun kelas berpedang selayaknya seorang pangeran. Terlebih lagi Nicholas yang duduk di samping nya. Aileen tidak mempermasalahkannya, tapi Ash, kenapa lelaki ini ikut juga duduk di samping nya atau memang pengaturan tempat duduk yang membuat Aileen terhimpit dua karakter menyebalkan ini.

"Sekarang aku akan mempraktekkan sihir tempur dengan meminjam kekuatan dari familiar kalian." Terang profesor Henry memanggil familiar nya berjenis kuda ber elemen tanah. Seketika setelah mereka menyatu profesor Henry berganti pakaian. Pakaian tempur yang dapat memaksimalkan kekuatan pinjaman dari familiar nya. Seperti sebuah seragam tempur dengan pelindung di dadanya yang terbuat dari besi. Semua orang terkagum termasuk Aileen sendiri juga.

Apa dia juga bisa melakukannya dengan Lunar dan Elios?

"Kalian nanti juga bisa menyatu dengan familiar kalian nanti jika sudah bisa ke tahap sihir penyatuan. Sekarang..." Profesor Henry melepas penyatuan dan kuda nya kembali terlihat wujudnya. "Kalian semua bangun dan jangan malas-malasan di kelas ku!"

Sontak perintah itu membuat kami semua berdiri dan mendengarkan arahan lebih lanjut. Tanpa Aileen sadari kelas profesor Henry sudah berakhir. Tinggal dua kelas lagi sebelum makan malam di mulai. Itu untuk nya tidak untuk murid lainnya. Karena keegoisan maniak sihir itu Aileen harus meluangkan waktu nya berlatih teknik pedang. Aileen harus berlatih sendiri dan itu yang dia pikirkan. Mengingat kedua kucing itu hanya unggul dalam sihir dan jangan lupa kan maniak sihir itu. Aileen penasaran seberapa banyak keriput yang Marvin miliki sebenarnya.

"Lupakan lebih baik lanjutkan latihan sebelum makan malam." Gerutu Aileen yang berlatih pedang berkayu yang dia pinjam dari kesatri Matt. Berputar dan menebas. Memukul orang jerami yang dibuat untuk berlatih berpuluh kali.

"Kau tidak akan ada kemajuan jika hanya terus memukul seperti itu." Ucap seseorang yang membuat Aileen segera menoleh.

Seorang yang bersandar di tembok yang ternyata memperhatikannya sendari tadi. Kini dia berjalan mendekati tempat latihan nya.

"Selamat malam, Nona Aileen." Sapa nya dengan surai berwarna hitam legam dengan netra biru laut nya yang bersinar.

Siapa?

Di novel tidak ada karakter yang mempunyai surai hitam selain Aileen. Lalu siapa pria asing itu?
.
.
.
karakter baru mau lewat, vroom, vroom 😽 ditunggu ya ilustrasi di next chapter

cuma perasaan ku atau emang bab 16 ini lebih sedikit ya dari sebelumnya 🙀

see next chapter guy's 😻

DARAH KAISAR I & II [SELESAI]Where stories live. Discover now