Perlahan tetapi pasti pemuda tersebut berjalan keluar dari kamar setelah ia sampai di ruang makan tidak sengaja mata indahnya menangkap sosok wanita setengah baya yang kini sedang sibuk menyuapi putra kesayangannya.

Pemuda tersebut tersenyum miris sebelum ia berlalu meninggalkan rumah tersebut dengan ribuan belati yang sudah menyerangnya secara tidak langsunya.

______________________________

Terlihat tiga pemuda yang saat ini sedang sibuk mengelilingi lapangan basket seranya mencari temanya yang belum kunjung datang ke sekolah padahal 5 menit lagi pelajaran penjaskes akan di mulai.

"Gimana wa, lo dah nemuin tian?" Tanya Rega sembari menatap Dewa  penuh harap.

"Kalo gue dah nemu tu curut pasti dah gue seret ke sini" Ucap Dewa sembari memutar bola matanya malas.

"Gue juga engga tau tu anak ada di mana" Ucap Tao sembari celingukan padahal bentar lagi pak Bangkit datang.

"Telfon aja deh" Ujar Rega dengan enteng nya dengan seketika Tao maupun Dewa menjatuhkan rahangnya setelah menyadari kebodohannya.

"Kenapa gak dari tadi bego!" Bentak Tao yang sudah geram dengan Rega.

"Sssttt kalian diem ya" Ucap Rega mengisyaratkan.

Sedangkan kedua temanya tak henti henti menggrutuki kebodohannya.

Setelah beberapa detik kemudian panggilan pun terjawab.

"Hallo yan, lo di mana?" Tanya Rega to the poin.

"Kenapa nyariin gue, Kangen ya?" Ucap Tian sembari cengengesan seperti biasa.

"Gue serius anying, lo di mana? Lo mo sekolah apa kagak?" Ucap Rega dengan malas.

"Emmmm gimana ya, tolong kasih gue waktu untuk  berfikir" Ucap Tian dengan tangan yang menumpu rahang kokohnya di sebrang sana.

"Astagfirullah, kenapa harus mikir sih? Lo dimana sekarang?" Ucap Rega yang sudah geram dengan tingkah tian.

"Di atas pohon, kenapa emang?" Tanya Tian sembari menguap.

"Lo bisa gak sih yan,serius gitu" Gerutu Rega dengan tangan yang melayang ke udara dengan jari-jari yang terkumpul menjadi satu.

"Gue serius, kalo gak percaya, kita video call aja "  Ucap Tian lalu dengan secepat kilat  sambung telepon pun terputus secara paksa oleh Tian.

Ristiangadaakhlak,,,,,, 

"What lo ngapain di atas pohon tian" Heboh Taoo.

"Gimana dah percaya kan lu pada" Seru Tian sembari memasukan buah mangga yang sudah masak ke dalam mulutnya.

"Ceritanya panjang kenapa gue bisa berada di sini, kalo gue ceritain sekarang kalian pasti akan kena hukuman dari pak galak" Ucap Tian sembari mengusap lembut bibir tipisnya.

Sedangkan ketiga sahabatnya hanya dapat menghembuskan nafas jengahnya.

"Jadi lo kagak mao sekolah ni?" Ulang rega

Mistakes In The Past Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora