BAB 2 : MIMPI YANG ANEH

Börja om från början
                                    

"Ahh, tentang ujian masuk academy itu. Aku ingat, iya, aku sangat bersemangat. Aku tidak sabar minggu depan paman." Seruku mencoba menjadi tokoh Aileen yang tidak sabar mengikuti tes ujian academy nanti.

"Bagus, sekarang kembali bekerja dan sore nanti kau baru bisa ke pasar."

"Siap, paman!" Seru nya memberi hormat memberi candaan sedikit kepada paman Carlos dan berhasil membuatnya tersenyum.

Dia segera kembali ke kandang kuda mengawasi beberapa anak kuda dan juga menonton beberapa kesatria yang dideskripsikan sama persis di dalam novel.

Baju baja yang mengkilap dan juga helm besi yang hanya memperlihat mata dan juga mulut yang hanya memberi celah sempit. Yang dapat dia terka mereka dari prajurit dari ibu kota yang datang berganti tugas mengawasi perbatasan.

"Apa yang disukai kakak sampai sebucin itu dengan novel yang sialnya aku memimpikannya."

Dia ingat jika awal mula novel ini akan dimulai adalah di semester baru academy nanti. Jika dia ingat ini hanya kisah balik dari sosok Aileen tokoh Antagonis dari perbatasan. Jika dia ingat lagi di academy pasti ada banyak anak bangsawan, mengingat jika academy yang akan menjadi awal mula novel ini dimulai adalah academy paling tersohor dan menghasilkan orang berbakat yang selalu menduduki posisi terpenting dibenua Adkavar. Beruntungnya bagi Aileen gadis desa yang tidak tau diri ini dan beruntung masuk ke academy Xavier de Oxnard atau yang lebih kenal sebagai academy Xavier.

Sejujurnya dia terhasut membaca novel ini gara-gara kakak yang bucin dengan tokoh utama dan malah membuatnya menjadi dongeng pengantar tidur diumur nya yang tujuh belas tahun.

"Kakak, jika kau ingin membuatku memimpikan novel konyol ini maka kau berhasil, dan biarkan aku bangun memberi makan kucing-kucingku." Batin nya yang sembari makan siang dengan roti keras sembari tersedu sedu memikirkan betapa kakak nya itu memaksa nya mendengarkan cerita yang sama sekali tidak menarik.

"Kucing gemoyku~ gimana nasibmu nak." Gumam nya dengan bayangan air mata yang keluar dari kedua matanya.

"Aileen, ayo ini sudah sore!" Panggil paman Carlos dari gerbang utama peternakan kuda. Dia segera bangkit dan mengecek kembali beberapa keping uang logam berwarna silver itu masih ada di dalam kantongnya.

"Ayo paman!" Ajaknya. Setidaknya ini mimpi dan maka adia berbuat seenaknya.

~~~

Pasar yang nampak ramai dan dapat dia kira hari ini ada bazar besar. Lampu yang bercahaya menyinari desa malam ini. Itu bukan apa yang dia bayangkan, tapi sebuah batu yang memancarkan cahaya. Seingatnya bukankah itu sejenis batu mineral dari dalam gua. Tapi yang ini berbentuk kristal dan terlihat lebih rapi. Bahkan tempat menaruh batu kristal itu terlihat ada tempat khususnya. Sebuah tempat seperti sangka burung kecil yang terlihat abstrak.

"Aileen, cepat, pilih gaun persiapan untuk tes ujian nanti."

Matanya sendari tadi tidak berhenti mencari baju yang cocok dikenakan gadis bernama Aileen ini. Dia menarik paman Carlos menuju salah satu kios yang menjajahkan gaun yang sepertinya cuci gudang yang masih layak pakai. Dia mulai memilah beberapa gaun yang menggunung itu. Mata nya terhenti dengan gaun berwarna pine green.

 Mata nya terhenti dengan gaun berwarna pine green

Hoppsan! Denna bild följer inte våra riktliner för innehåll. Försök att ta bort den eller ladda upp en annan bild för att fortsätta.
DARAH KAISAR I & II [SELESAI]Där berättelser lever. Upptäck nu