"Perasaan Raya cewe, dia gak banyak barang yang dibeli."

"Ihh, dia kan anak kecil, Mas."

"Ya kamu juga sama, kayak anak kecil! Ya sudah, ayo Raya, kita masuk," kata Fadil seraya merangkul anaknya, masuk ke dalam rumah.

"Ih, kok aku ditinggal?! Mas, ayo!"

Sejenak Fadil berhenti tepat di depan pintu, menoleh ke belakang. "Kalo mau beli tas atau baju, beli aja di shopee, lagi ada diskon gratis ongkir tuh!"

"Dih, belanja online dong! Aku maunya sama Mas! MAAAAS! IIIIIHHHH!"

***

"Mbak, tolong ini gimana ya? Aku mau save filenya tapi gabisa?" keluh salah seorang pria pengguna komputer di tempat Nada sekarang bekerja.

Gadis itu menengok ke belakang, sesegera mungkin ia mendekat, ia harus mendapatkan nilai pegawai dengan pelayanan tercepat di mata bosnya, harus.

"Oh ini, mungkin tombol mouse-nya udah agak rusak, coba ditekan agak kuat."

Menuruti intruksi yang diberikan Nada, pria itu mencoba menekan dengan sedikit lebih kuat pada tombol mouse. Syukurlah, semuanya selesai dengan baik.

"Wah, bener, makasih, Kak," ucapnya.

"Iya, Alhamdulillah. Kalo selesai, bawa ke saya aja ya, nanti saya kasih plastik."

"Siap, Kak."

Nada kembali ke tempat asalnya, selain fotocopy, ternyata tempat kerjanya ada komputer, sangat ramai oleh kalangan mahasiswa dan pelajar SMA, tak jarang rombongan anak kecil yang tidak paham menggunakan komputer datang ke tempat ini, sangat lucu bagi Nada.

Drrttt! Drrtt!

Ponselnya bergetar, sedikit memberikan efek kejut bagi Nada. "Syifa? Ngapain nelpon gue?" gumamnya, sambil mengusap layar ponsel ke atas.

"Assalamualaikum, Syifa, ada apa? Kok nelpon, kan udah tau gue lagi kerja, kalo mau makan ada di dapur."

"Waalaikumussalam, oy gue bukan mau makan! Seolah-olah lu, mentang-mentang gue suka makan."

"Hehe, lagian sih, emang kenapa? Minta bantuin tugas?"

"Bukan, ini ada orang ganteng banget!"

Nada mengernyit kebingungan. "Maksudnya? Terus, lo nelpon gue cuma mau ngasih tau itu?"

"Aduh, masalahnya ini cowonya ganteng, abis itu nyariin lu!"

"Hah? Nyariin gue? Emang siapa?"

"Ya mana gue tau, ya Allah, ganteng banget sih, mana dia duduk di sofa depan pula!"

Dikhitbah Pak DosenWhere stories live. Discover now