53

11.2K 620 130
                                    


Happy reading:)

-

Whitehaven beach salah satu pantai yang sangat ingin dikunjungi oleh Cui, dia tidak henti hentinya tersenyum bahagia ketika Jimin mengabulkan semua permintaanya. Setelah mengunjungi berbagai tempat dan melakukan berbagai kegiatan dihari pertama liburan mereka.

Kini Cui dan Jimin duduk dipasir ditepi pantai menatap pancaran sinar matahari disore hari. Sunset yang begitu indah dan menenangkan menampilkan cahayanya yang sangat menyejukkan mata. Cui menatap takjub pemandangan yang dilihatnya, benar benar luar biasa.

Berbeda dengan Jimin pria itu hanya menatap sejenak dan lebih memilih menggores goreskan jari telunjuknya pada pasir, sangat banyak hal yang dipikirankannya terutama mengenai kehidupannya kedepannya mengingat usia yang sudah dikatakan sangat dewasa, berbeda dengan Cui wanita itu baru saja menginjakkan usianya ke-duapuluh tahunan sedangkan Jimin? Pria itu ingin menginjak usia duapuluh sembilan.

"aku merasa ada yang berbeda hari ini" Cui memposisikan dirinya menghadap ke Jimin yang hanya fokus pada goresan asalnya. "kenapa Oppa tidak seperti biasanya?" Jimin hanya diam dan menatap langit yang masih berwarna orange

Jimin hanya menggeleng kecil dan mengelus lembut rambut Cui yang tidak sepanjang sebelumnya sebelumnya. Cui membawa dirinya lebih dekat ke Jimin dan memeluk perut pria itu dan meletakkan kepalanya disamping dada Jimin menatap sendu ombak kecil pantai yang tenang, bergantian menerpa tepi.

"nanti jika liburan kita berakhir, aku ingin suatu saat lagi kemari" ucap Cui dan lebih mengeratkan pelukannya pada Jimin sehingga ia mendengar suara detak jantung pria itu.

"suatu saat itu kau akan kemari lagi dengan seseorang yang berbeda bukan?" Cui mengerutkan keningnya kenapa Jimin tiba tiba berbicara seperti itu, jelas dia ingin kemari bersama Jimin lagi. "tidak, kita akan kemari lagi nantinya, jadi aku dengan siapa kalau tidak dengan Oppa?" mata mereka saling bertemu saat Cui menatap Jimin dan Jimin yang menatapnya dengan sedikit menundukkan kepalanya.

Jimin tersenyum dan mengecup kening Cui sehingga wanita itu menutup matanya merasakan sensasi Jimin yang mengecup keningnya yang memiliki makna tersirat seolah Jimin benar benar sangat menyayanginya.

"suatu saat kau pasti menemukan seseorang yang cocok dan yang baik untukmu," ucap Jimin yang langsung membuat Cui sedikit terkejut dan mulai tidak suka akan ucapan Jimin.

"jangan berbicara seperti itu aku tidak suka!" Cui mencubit kecil perut Jimin yang keras. "jelas itu Oppa, kenapa berbicara seperti itu," ucapnya tidak suka.

"kenapa aku? Aku tidak pantas untukmu, kau pasti akan menemukan yang lebih pantas untukmu, kau akan lebih memilih yang seumuran denganmu karena itu akan membuatmu semakin nyaman," Cui melepaskan kasar pelukannya ketika Jimin mengatakan hal yang tidak disukainya, kenapa Jimin malah membahas persoalan seumuran.

"justru aku lebih memilih yang jauh lebih tua dariku karena selain berpengalaman juga dapat mengajariku, daripada yang seumuran terkadang keduanya merasa lebih benar dan sering terjadi kesalahpahaman juga bisa saja tidak ada yang ingin mengalah, sudah tidak usah bahas itu aku tidak mempermasalahkan itu, " Cui berusaha menyakinkan Jimin.

Sedangkan Jimin hanya berdecih dan menabur naburkan pasir dihadapannya "kau pasti malu denganku, misalnya saat kau berkumpul dengan teman temanmu saat mereka bertanya tentang pasanganmu, kurasa kau lebih memilih diam dan menghiraukannya," Jimin menatap datar kedepannya.

DADDY JIMINku (Versi1)Where stories live. Discover now