46

9.4K 637 162
                                    


Happy Reading :)

-

Jimin merapikan mejanya dan menyusun semua berkasnya. Hari ini Jimin ingin ikut mengantar Cui ke busan. Ya, hari ini Cui sudah diizinkan pulang kerumah, dan Jimin ingin mengantar Cui walaupun mereka beda mobil nantinya setidaknya Jimin ikut dan melihat Cui benar benar sampai dibusan dengan selamat.

Jimin mengerutkan keningnya ketika mendengar ketukan dipintu ruangannya.

"Masuk" ucap Jimin dengan lantang.

Sekretaris pengganti Namjoon yang tak lain Yuri masuk membawa banyak berkas menghampiri Jimin.

"Sajangnim, ini berkas yang harus sajangnim periksa" ucapnya meletakkan lembaran berkas itu dimeja Jimin.

"periksa?" tanyannya bingung, Yuri mengangguk "bukannya pekerjaanku sudah selesai aku bahkan melanjutkan pekerjaanku dirumah semalam kenapa kau menyuruhku memeriksa berkas lagi?" tanya Jimin kembali. Memang Jimin akui jika Yuri sangat baik dalam bekerja, tetapi seingatnya tugasnya hari ini sudah selesai.

"i-itu sajangnim agar sajangnim tidak memiliki tugas menumpuk nantinya, aku kasihan melihat sajangnim yang selalu pulang larut" Jimin terkekeh mendengarnya.

"terimakasih atas pengertiannya Yuri, seingatku tidak ada lagi yang harus diperiksa, jadi kau jangan mengada -ngada" ucap Jimin sembari memasangkan jas mahal pada tubuhnya.

"sajangnim mau kemana?" tanyanya melihat Jimin yang bersiap siap.

"aku mau kemana saja apa urusannya denganmu? Tidak ada kan?" Jimin menatap Yuri datar.

"aku ada urusan beberapa hari kedepan jadi kuharap kau sudah tahu apa yang harus kau lakukan" Yuri membalalak kan matanya mendengar perkataan Jimin 'beberapa hari kedepan'

"sajangnim sebenarnya mau kemana? Sajangnim tidak boleh terlalu lama tidak masuk kekantor" ucap Yuri tiba tiba.

"kau siapa berani mengaturku? Kantor, kantor siapa? Milikku kan kau kenapa sibuk mengaturku?" Jimin menatap malas Yuri.

"sekarang kau keluar aku ingin pergi" usir Jimin, bukannya pergi Yuri malah menahan diri diruangan Jimin.

"Sajangnim mau menemui Cui Cui itu ya?" ucap Yuri malas sambil merotasikan bola matanya.

"kalau iya kenapa? Apa hubungannya denganmu?"

" siapa sebenarnya Cui itu kenapa sajangnim sangat sibuk jika berhubungan dengannya" tanya Yuri kebingungan dan malas kepada Jimin.

"CUI itu calon istriku wajar aku sibuk jika berhubungan dengannya, ada yang salah?" Jimin menekankan kalimatnya pada nama Cui. Sedangkan Yuri terkejut setengah mati rasanya bola matanya ingin keluar mendengar penuturan Jimin.

Yuri menggelengkan kepalanya lirih "A-Apa?!" suaranya melantang membuat Jimin bingung. "Calon istri?" tanyanya kembali.

Jimin mengangguk dan mengeluarkan senyum manisnya kepada Yuri "Iya aku Calon suaminya dan dia Calon istriku" ujar Jimin sesantai mungkin.

"sekarang kau keluar!" kesabaran Jimin sudah habis melihat sikap Yuri yang sangat menyebalkan dan berlebihan.

Yuri keluar dari ruangan Jimin ketika Jimin mengusirnya, apalagi tatapan Jimin membuatnya ingin dibunuh saja. Sedikit kesal mendengar perkataan Jimin tadi mengenai Cui, satu yang ada didiri Yuri dia tidak suka dan benci mendengarnya.

"aku harus cari tahu siapa Cui itu sebenarnya!" lirinya dan masuk keruangannya.

-

DADDY JIMINku (Versi1)Where stories live. Discover now